KOMPAS.com - Sembelit adalah kondisi ketika usus menyerap terlalu banyak air dari tinja sehingga membuatnya terlalu kering atau keras, sehingga sulit dikeluarkan lewat anus.
Ketika mengalami sembelit, Anda perlu menjaga pola makan agar feses tidak semakin keras, melunak, dan mudah dikeluarkan.
Perubahan pola makan yang bisa diterapkan misalnya menghindari makanan tinggi lemak dan makanan olahan.
Artikel ini akan membahas tentang makanan apa saja yang harus dihindari saat sembelit.
Baca juga: 3 Komplikasi Serius Akibat Sembelit yang Tak Bisa Diabaikan
Sembelit atau konstipasi mengakibatkan seseorang tidak bisa buang air besar (BAB) dengan lancar atau kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Sembelit juga kerap disertai dengan gejala seperti kembung, sakit perut, hingga membutuhkan energi ekstra untuk mengejan karena feses terlalu keras dan sulit dikeluarkan.
Dalam kondisi tersebut, seseorang sebaiknya menghindari makanan tinggi garam, gula, lemak jenuh, dan rendah serat agar sembelit tidak semakin parah.
Disarikan dari Healthline dan Health, berikut beberapa contoh makanan yang perlu dihindari saat sembelit:
Makanan olahan sering dikaitkan sebagai penyebab berbagai masalah pencernaan, mulai dari sembelit hingga diare.
Hal ini karena makanan olahan cenderung tinggi lemak, gula, dan natrium.
Konsumsi makanan tinggi garam atau natrium berisiko menurunkan kadar air dalam feses Anda. Hal ini membuat feses mengeras dan sulit melewati saluran pencernaan.
Demikian pula, penelitian menunjukkan bahwa makanan tinggi gula dan lemak jenuh dapat memperburuk sembelit karena memperlambat sistem pencernaan.
Karena itu, hindari makanan olahan seperti sarden kaleng, daging kaleng, makanan yang dibekukan, dan makanan ringan saat Anda sedang mengalami konstipasi.
Baca juga: 24 Penyebab Sembelit Susah BAB dan Cara Mengatasinya
Makanan yang diproses dengan minyak atau digoreng cenderung tinggi natrium dan lemak jenuh.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi lemak jenuh menyebabkan Anda tidak dapat buang air besar dengan lancar. Pasalnya, lemak jenuh bisa memperlambat pencernaan.
Berikut beberapa gorengan yang sebaiknya dihindari ketika Anda sembelit:
Beberapa ahli berpendapat bahwa makan terlalu banyak, terutama pada orang lanjut usia (lansia) bisa mengakibatkan konstipasi. Hal ini diduga karena kandungan serat pada telur hanya sedikit.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa protein yang terkandung dalam telur dapat melunakkan feses.
Jika Anda ingin tetap mengonsumsi telur saat sembelit, usahakan untuk memadukannya dengan makanan berserat tinggi, seperti bayam, brokoli, alpukat, dan biji-bijian utuh.
Baca juga: 8 Jenis Obat Penyebab Sembelit yang Perlu Diketahui
Beberapa jenis daging mungkin mengandung lemak jenuh yang tinggi dan rendah serat sehingga menyebabkan Anda sulit BAB.
Untuk itu saat sembelit hindarilah konsumsi hot dog, sosis, salami, daging sapi, daging domba, dan kulit ayam.
Beberapa orang mungkin mengeluhkan sembelit setelah mengonsumsi susu dan produk olahannya seperti keju. Ini mungkin karena produk susu mengandung lemak jenuh dan rendah serat.
Produ susu juga mengandung laktosa yang bisa menyebabkan sembelit pada orang yang mengalami intoleransi laktosa.
Makanan yang tinggi gula bisa menghambat proses pencernaan karena rendah serat.
Contoh makanan manis yang perlu dihindari saat sembelit yaitu cokelat, kue, permen, hingga selai.
Baca juga: 10 Penyebab Susah BAB, dari Sembelit hingga Kanker Usus Besar
Setelah membahas makanan apa saja yang perlu dihindari saat sembelit, Anda mungkin perlu mengetahui makanan yang aman untuk penderita konstipasi, yaitu:
Makanan di atas memiliki kandungan serat yang tinggi, sehingga cukup disarankan bagi Anda yang menderita konstipasi.
Selain itu, Anda juga perlu mencukupi kebutuhan cairan dengan minum banyai air putih, jus buah tanpa gula, atau air kaldu.
Dengan mengetahui makanan yang perlu dihindari dan bisa dimakan saat sembelit, Anda dapat menerapkan pola makan yang sehat sehingga dapat buang air besar dengan lancar.
Jika sembelit masih belum mereda, Anda disarankan periksa ke dokter. Terlebih, jika disertai dengan sakit punggung bagian bawah, berat badan turun, sakit perut yang parah, tidak bisa kentut atau sendawa, demam, feses mengandung darah, hingga muntah-muntah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.