KOMPAS.com - Apa pentingnya sel darah merah, sehingga ketika kekurangan, kita perlu mendapatkan transfusi darah?
Untuk diketahui bahwa darah sangat penting bagi tubuh kita.
Mengutip Patient Power, tubuh kita memiliki sekitar 5 liter darah yang beredar setiap saat di pembuluh darah.
Baca juga: Apa Itu Sel Punca, Jenis, dan Fungsinya
Jantung memompa sekitar 2.000 galon darah setiap harinya.
Sementara itu, darah yang terus mengalir itu terdiri dari beberapa sel, yaitu sel darah merah, sel darah putih, trombosit, dan plasma cair.
Sel darah merah berkontribusi sekitar 40-45 persen dari volume darah kita, seperti yang dikutip dari Red Cross Blood.
Artikel ini akan mengulas lebih lanjut seputar sel darah merah dan fungsinya untuk kesehatan manusia.
Baca juga: Kenali Apa Itu Hemoglobin, Fungsi, dan Penyakit Terkait
Dikutip dari Cleveland Clinic, sel darah merah adalah sel yang memiliki warna khas merah pada darah kita.
Sel darah merah mendapatkan warna merah cerah dari hemoglobin, protein yang kaya zat besi.
Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang, jaringan tulang lunak tubuh manusia.
Setelah matang sepenuhnya, sel darah merah dilepaskan ke aliran darah. Waktu yang dibutuhkan sel darah untuk matang sepenuhnya sekitar 7 hari.
Baca juga: 5 Fungsi Sel Darah Putih sesuai Jenisnya
Sel darah merah bersifat mikroskopis dan berbentuk piringan pipih yang seperti donat, bulat dengan lekukan di tenganya, tetapi tidak berlubang.
Sel darah merah tidak memiliki inti seperti sel darah putih, sehingga lebih mudah berubah bentuk dan bergerak ke seluruh tubuh.
Menurut informasi Red Cross Blood, batas usia sel darah merah untuk hidup sekitar 120 hari. Setelah itu, tubuh harus memproduksi sel darah merah yang baru.
Baca juga: 17 Penyebab Sel Darah Putih Tinggi, Bisa Tanda Infeksi sampai Kanker
Mengutip Cleveland Clinic, sel darah merah yang disebut juga sebagai eritrosit, memiliki fungsi untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Sel darah merah bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.
Jaringan tubuh membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi. Limbahnya berupa karbon dioksida.
Baca juga: Memahami Fungsi Trombosit dan Kadar Normalnya
Fungsi sel darah merah juga untuk mengangkut karbon dioksida dari jaringan di seluruh tubuh menuju ke paru-paru yang dibuang melalui saluran pernapasan (saat kita menghembuskan napas).
Fungsi sel darah merah dalam membawa oksigen dan karbon dioksida terjadi karena hemoglobin yang dikandungnya.
Hemoglobin terdiri dari dua bagian utama, yaitu kelompok “heme” dan “globin”.
Golongan heme mengandung zat besi yang memberi warna merah pada sel darah merah.
Gugus globin adalah protein yang membantu sel darah merah membawa dan menahan oksigen dan karbon dioksida saat bergerak ke atau dari seluruh tubuh.
Baca juga: 8 Ciri-ciri Trombosit Turun yang Pantang Disepelekan
Mengutip Verywell Health, oksida nitrat dan karbon monoksida juga dapat berikatan dengan hemoglobin.
Karbon monoksida mengikat hemoglobin jauh lebih kuat daripada oksigen.
Kehadirannya membuat oksigen tidak berikatan kuat dengan hemoglobin. Itulah sebabnya keracunan karbon monoksida sangat berbahaya.
Peran sel darah merah sangat penting bagi kelangsung hidup Anda, tetapi beberapa kondisi dapat menyebabkan jumlahnya rendah, seperti kekurangan zat besi, vitamin B9 dan B12, malnutrisi, serta pengobatan kanker.
Baca juga: 9 Penyebab Trombosit Turun, Tak Selalu DBD (Demam Berdarah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.