Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2023, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Jumlah sel darah merah yang rendah dalam tubuh dapat mengganggu pertukaran udara dalam pernapasan.

Mengutip Cleveland Clinic, fungsi sel darah merah adalah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh.

Jaringan tubuh membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi. Limbahnya berupa karbon dioksida.

 

Sel darah merah juga berperan ntuk mengangkut karbon dioksida dari jaringan di seluruh tubuh menuju ke paru-paru yang dibuang melalui saluran pernapasan (saat kita menghembuskan napas).

Selain fungsinya yang sangat penting, sel darah merah adalah jenis sel yang paling banyak dalam aliran darah, sehingga memberikan warna merah pada darah.

Artikel ini selanjutnya akan mengulas secara ringkas jumlah sel darah merah dalam tubuh kita dan macam kondisi yang bisa menjadi penyebab jumlahnya rendah.

Baca juga: Kenali Apa Itu Hemoglobin, Fungsi, dan Penyakit Terkait

Jumlah sel darah merah dalam tubuh

Dikutip dari Medicine Net, jumlah oksigen yang diterima dalam tubuh Anda sebanding dengan jumlah sel darah merah yang dimiliki tubuh Anda.

Pada individu yang sehat, kisaran normal jumlah sel darah merah sebagai berikut:

  • Pada wanita: 4,2 hingga 5,4 juta sel darah merah per mikroliter darah (sel/mcL)
  • Pada pria: 4,7 hingga 6,1 juta sel/mcL

Sel darah merah berkontribusi sekitar 40-45 persen dari volume darah kita, seperti yang dikutip dari Red Cross Blood.

Untuk diketahui bahwa tubuh kita memiliki sekitar 5 liter darah yang beredar setiap saat di pembuluh darah, seperti yang dikutip dari Patient Power.

Jantung memompa sekitar 2.000 galon darah setiap harinya.

Baca juga: Kenali Apa Itu Hb Rendah, Penyebab, dan Gejalanya

Macam penyebab jumlah sel darah merah rendah

Dikutip dari Medicine Net, berikut macam penyebab jumlah sel darah merah rendah:

  • Anemia defisiensi besi

Penyebab paling umum dari rendahnya jumlah sel darah merah adalah anemia akibat kekurangan zat besi.

Hal ini dapat disebabkan oleh kehilangan banyak darah, penurunan penyerapan zat besi dari makanan oleh tubuh, berkurangnya asupan zat besi melalui pola makan, malnutrisi, dll.

Kehamilan juga dapat menyebabkan anemia karena meningkatnya kebutuhan pasokan zat besi pada janin.

  • Jenis anemia lainnya

Jumlah sel darah merah yang rendah dapat disebabkan oleh jenis anemia lain, seperti anemia hemolitik autoimun, anemia aplastik, dan anemia akibat penyakit kronis (seperti, diabetes atau kanker).

Baca juga: Hb Rendah Disebabkan oleh Apa? Kenali Beragam Penyebabnya

  • Hemolisis

Pemecahan atau penghancuran sel darah merah disebut hemolisis.

Hemolisis dapat disebabkan oleh reaksi autoimun terhadap transfusi darah, infeksi, atau penyakit genetik (seperti anemia sel sabit).

  • Menstruasi berat

Orang yang mengalami haid berat secara teratur cenderung memiliki jumlah sel darah merah yang rendah.

Jika mereka tidak mengkompensasi hilangnya sel darah merah secara memadai melalui pola makan, jumlah darah mereka akan berkurang dan tidak terisi kembali.

Alhasil, itu menyebabkan jumlah sel darah merah menjadi rendah.

Baca juga: 15 Ciri-ciri Hb Rendah yang Perlu Diketahui

  • Pengobatan

Pada pasien kanker, kemoterapi atau terapi radiasi dapat menyebabkan kerusakan massal sel darah merah.

Proses pengobatan yang melibatkan penggunaan bahan kimia dan radiasi kuat yang dapat merusak sel darah, sehingga menurunkan jumlahnya.

Mengutip Medical News Today, ada faktor risiko lain yang membuat orang memiliki jumlah sel darah merah, yaitu orang berusia 60 tahun ke atas dan anak muda.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 40 persen anak-anak usia di bawah 5 tahun di seluruh dunia memiliki jumlah sel darah merah rendah.

Lansia cenderung memiliki jumlah sel darah merah redah karena kekurangan gizi.

Orang yang mengikuti diet ketat sebagai cara menurunkan berat badan juga berisiko memiliki jumlah sel darah merah rendah.

Baca juga: 9 Penyebab Hb Tinggi, Bisa Gaya Hidup dan Masalah Kesehatan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Studi: Konsumsi Pornografi Berlebihan Bisa Ubah Fungsi Otak dan Ganggu Pikiran
Health
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Anak 12 Tahun Peserta JKN Meninggal Setelah Ditolak RSUD, Ini Tanggapan BPJS…
Health
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Dokter: Cukup Tidur Bisa Jadi Cara untuk Mencegah Stroke
Health
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga
Health
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
6 Gejala Pengapuran Lutut yang Sering Diabaikan, Dampaknya Bisa Melumpuhkan
Health
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Ini Fakta Pentingnya Mengelola Stres dengan Baik
Health
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
5 Gejala Anemia pada Anak: IDAI Ingatkan Orang Tua untuk Cermat
Health
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Studi: Paparan Nikel Picu Cacat Lahir dan Gangguan Otak pada Anak
Health
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
6 Penyebab Anemia pada Anak: Kekurangan Zat Besi dan Pola Makan Buruk Jadi Faktor Utama
Health
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Cara Mencegah Cacar Api dengan Vaksinasi hingga Gaya Hidup
Health
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Studi Baru Temukan Nutrisi Ini Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
Health
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Dokter Beri Alasan Cukup Tidur untuk Orang Dewasa Sangat Penting
Health
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Menyibak Masa Depan Rawat Inap Standar di Rumah Sakit
Health
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
79 Persen Wilayah Indonesia Bebas Malaria, Menkes Optimistis Eliminasi Kasusnya
Health
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau