Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Dampak Gas Air Mata yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Kompas.com - 08/09/2023, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Gas air mata adalah senyawa kimia yang disipak dalam bentuk semprotan yang ditembakkan ataupun granat.

Dampak gas air mata yaitu bisa menyebabkan masalah kesehatan pada kulit, mata, mulut, tenggorokan, hingga paru-paru.

Sebelum membahas dampaknya, Anda mungkin perlu mengetahui apa itu gas air mata.

Baca juga: Kandungan Gas Air Mata yang Efeknya Bisa Sebabkan Kematian

Apa itu gas air mata?

Dikutip dari Yankes Kemkes, gas air mata atau disebut CS memiliki rumus kimia 2-Clorobnzalden Malononitrile biasanya memiliki panjang sekitar 10 cm.

Kandungan gas air mata bisa berupa beberapa bahan kimia, seperti:

  • kloroasetofenon (CN)
  • klorobenzilidenemalononitril (CS)
  • kloropirin (PS)
  • bromobenzilsianida (CA)
  • dibenzoksazepin (CR)

Meski disebut dengan gas, gas air mata sebenarnya adalah bubuk yang mengembang ke udara sebagai kabut halus.

Gas air mata ditembakkan melalui pistol pelontar atau tabung. Setelah ditembakkan dan jatuh, gas air mata akan mengeluarkan asap tebal berwarna putih.

Apa dampak gas air mata bagi kesehatan?

Dampak gas air mata bisa terjadi dalam jangka pendek maupun jangka panjang, sehingga mengakibatkan risiko cedera permanen yang serius.

Efek gas air mata jangka pendek bisa sembuh dalam 15-20 menit setelah seseorang menghindar dari tempat yang terpapar gas dan mendapat perawatan yang sesuai.

Jika seseorang tidak segera meninggalkan area yang terpapar, ia berisiko mengalami dampak gas air mata jangka panjang.

Orang yang terkena dampak gas air mata jangka panjang perlu segera mendapat pertolongan medis, misalnya dengan tabung oksigen atau perawatan intensif di rumah sakit

Baca juga: Mungkinkah Efek Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian?

Dilansir dari Healthline dan Medical News Today, berikut dampak gas air mata dalam jangka pendek dan jangka panjang yang membahayakan kesehatan:

  1. Batuk-batuk
  2. Kesulitan menelan sehingga menyebabkan tersedak
  3. Iritasi pada saluran pernapasan, dari hidung, tenggorokan, sampai paru-paru
  4. Membuat seseorang kesulitan bernapas hingga sesak napas
  5. Mata terasa perih dan pedas sehingga membuat orang yang terkena tembakan gas air mata bisa menangis
  6. Sensasi terbakar di area mata, penglihatan kabur
  7. Mual muntah hingga diare
  8. Kulit terasa gatal, kemerahan, nyeri, dermatitis, hingga mengalami luka bakar
  9. Mengalami kerusakan saraf mata, yang ditandai dengan mata perih, marah merah, mata terasa pegal, sakit kepala, mual muntah, kemampuan indra penglihatan menurun, hingga kebutaan
  10. Kehilangan fungsi anggota badan
  11. Anggota badan perlu diamputasi akibat luka bakar atau cedera serius setelah terpajan gas air mata
  12. Paparan gas air mata dalam waktu lama dan berulang bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
  13. Memicu risiko keguguran pada ibu hamil
  14. Kerusakan otak
  15. Kesulitan bernapas sehingga menyebabkan kematian.

Gas air mata bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan hingga kematian, sehingga orang yang terpapar harus segera mendapat pertolongan medis.

Baca juga: Efek Gas Air Mata pada Mata, Menyebabkan Kemerahan sampai Kebutaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau