Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Anak Mulai Belajar Sikat Gigi? Begini Penjelasan Ahli...

Kompas.com - 13/09/2023, 18:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kebiasaan menyikat gigi perlu diajarkan kepada anak sejak dini. Pasalnya, banyak anak Indonesia yang mengalami masalah kesehatan gigi, seperti gigi berlubang.

“Kalau misalnya kita lihat dari data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar), tujuh dari sepuluh anak Indonesia memiliki gigi berlubang,” jelas drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., saat berbincang di peringatan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 yang diselenggarakan Pepsodent, di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Selasa (11/9/2023).

Lantas, kapan sebaiknya anak mulai belajar sikat gigi? Ternyata, para ahli menganjurkan anak belajar kebiasaan baik ini sebelum gigi pertamanya tumbuh.

Anak bisa mulai dikenalkan dengan alat-alat untuk menyikat gigi, seperti dengan mainan, setidaknya di usia enam bulan sehingga lebih familiar dengan kebiasaan sikat gigi.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan serta manfaat mengenalkan kebiasaan menyikat gigi sejak dini pada anak berikut ini.

Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Gigi Berlubang Dibiarkan? Kenali 6 Komplikasinya

Umur berapa anak mulai belajar sikat gigi?

Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., saat berbincang di acara peresmian Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 di Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Gadjah Mada, Selasa (11/9/2023).Kompas.com/Ria Apriani Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., saat berbincang di acara peresmian Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2023 di Fakultas Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Gadjah Mada, Selasa (11/9/2023).

Mengenalkan kebiasaan menyikat gigi perlu dilakukan sejak dini agar kesehatan gigi tetap terjaga dan terhindar dari masalah kesehatan, termasuk gigi berlubang.

Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia drg. Usman Sumantri, MSc. menyebutkan, para orangtua tidak perlu menunggu hingga gigi pertama muncul, atau sekitar umur 5 bulan, untuk mengenalkan kebiasaan menyikat gigi pada anak. 

“Mengenalkan sikat gigi itu justru pada saat dia (anak) sudah bisa main. Sekarang ada mainan-mainan yang dokter-dokteran itu ya, itu sudah ada sikat giginya, sudah ada phantom-nya, itu sudah memperkenalkan menyikat gigi,” jelas Usman, salah satu narasumber BKGN di UGM. 

Menurut Usman, penggunaan mainan dapat membuat anak lebih familiar dengan alat-alat yang biasa digunakan untuk menyikat gigi, sehingga kebiasaan ini lebih mudah terbentuk seiring berjalannya usia.

Selain menggunakan mainan, para orangtua juga perlu melakukan intervensi atau membantu membersihkan gigi anak, terlebih sebelum tidur.

Lebih lanjut Usman menambahkan, anak yang sudah tumbuh gigi perlu disikat giginya di malam hari sebelum tidur untuk menghindari terbentuknya plak yang dapat memicu terjadinya berbagai masalah kesehatan gigi.

“Menyikat gigi pada saat mau tidur ya jangan sampai ada plak yang tertinggal itu penting banget, karena delapan jam itu sudah membentuk plak, apalagi kalau permen, jenis-jenis makanan yang gampang melekat itu benar-benar debris-nya (kotoran) yang dihilangkan supaya tidak tertinggal,” jelas dia.

Pasalnya, plak yang terbentuk dapat menyebabkan kerusakan pada gigi sehingga kesehatan gigi anak terganggu.

Baca juga: Kenapa Gigi Kuning Susah Putih? Berikut 10 Penyebabnya

Manfaat mengenalkan kebiasaan menyikat gigi sejak dini

Mengenalkan kebiasaan menyikat gigi pada anak sejak dini tidak hanya akan menumbuhkan kebiasaan untuk gemar menyikat gigi.

Ternyata, mengenalkan kebiasaan menyikat gigi dapat mendukung kesehatan gigi anak dan menghindarkan dari berbagai masalah gigi.

Dokter Usman menjelaskan bahwa plak yang terbentuk dapat memicu munculnya lubang di gigi.

Ketika dibiarkan, gigi susu anak dapat tanggal (ompong) sehingga akan mengganggu perkembangan gigi permanen.

Selain itu, struktur gigi permanen yang tumbuh juga akan bergeser sehingga berdampak negatif pada kesehatan gigi anak.

“Kalau gigi sebelumnya itu rusak maka akan berpengaruh pada gigi (permanen) itu, jadi positioning-nya menjadi tidak bagus, apalagi kalau sampai tercabut, aduh bahaya,” ucap Usman.

Pasalnya, gigi yang tidak terjaga kebersihannya akan berdampak negatif pada kesehatan anak secara umum.

Dilansir dari Cleveland Clinic, bakteri dapat tumbuh sehingga menyebabkan inflamasi dan penyakit yang dapat berdampak negatif pada semua bagian tubuh anak, tidak hanya di gigi.

Untuk itu, para orang tua diimbau untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi anak sejak dini.

Dengan mengetahui umur yang baik untuk mengenalkan sikat gigi pada anak, para orang tua dapat mulai melakukan perawatan gigi yang tepat agar terhindar dari masalah kesehatan gigi tertentu.

Selain menyikat gigi, kebiasaan untuk berkunjung ke dokter gigi setidaknya setiap enam bulan sekali juga perlu dilakukan sebagai tindakan pencegahan atau preventif.

Baca juga: Bukan Putih, Lalu Apa Warna Gigi yang Sehat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau