Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/09/2023, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Miom dan adenomiosis sama-sama merupakan masalah kesehatan yang muncul pada rahim wanita. Keduanya memiliki beberapa gejala serupa, misalnya pendarahan hebat dan nyeri saat berhubungan seksual.

Baik miom maupun adenomiosis adalah penyakit yang dipengaruhi kadar estrogen tingi yang kerap ditemukan pada wanita di usia produktif.

Karena memiliki beberapa gejala dan faktor risiko yang mirip, sebagian wanita mungkin sulit membedakan miom dan adenomiosis.

Artikel ini akan membahas perbedaan miom dengan adenomiosis yang perlu Anda ketahui agar tidak salah diagnosis.

Baca juga: 12 Tanda-tanda Miom pada Wanita dan Kapan Perlu ke Dokter

Apa beda miom dan adenomiosis?

Dokter spesialis kandungan dr Relly Yanuari Primariawan,SpOG (K), menjelaskan bahwa miom dan adenomiosis memiliki kemiripan yang khas yaitu berupa tumor atau benjolan di rahim.

Miom dan adenomiosis juga menyebabkan pendarahan hebat, bahkan beberapa pasien membutuhkan transfusi atau donor darah.

Selain itu, miom dan adenomisos sama-sama dapat menyebabkan gangguan kesuburan dan memunculkan rasa nyeri saat berhubungan seksual.

Meski punya banyak persamaan, Relly menjelaskan bahwa miom dan adenomiosis berbeda. Perbedaan dari dua masalah reproduksi wanita yang paling mudah diketahui yaitu tingkat keparahan gejalanya.

Menurut dokter Relly, nyeri akibat adenomiosis biasanya lebih parah dibandingkan dengan miom.

"Hanya adenomiosis lebih nyeri, dibandingkan miom. Secara awam susah membedakan miom dan adenomiosis. Tetapi setelah diperiksa ke dokter ada perbedaan," kata Relly, dikutip dari Antara, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Adenomiosis

Perbedaan miom dengan adenomiosis juga bisa dilihat dari lokasi jaringan yang ditemukan di dalam rahim.

Tumor pada penderita miom biasanya terlokalisir atau hanya ditemukan pada satu area di rahim. Sementara itu, jaringan pada penderita adenomiosis biasanya menjalar ke jaringan-jaringan rahim.

Ciri inilah yang menjadikan miom lebih mudah diangkat melalui operasi, ketimbang adenomiosis yang cenderung mengakar ke rahim. Akibatnya risiko kekambuhan lebih tinggi usai pengangkatan adenomiosis.

Dilansir dari Mayo Clinic, asal pertumbuhan jaringan pada miom dan adenomiosis juga berbeda. Jika miom berasal dari lapisan otot miometrium, adenimiosis berasal dari lapisan endometrium yang tumbuh pada otot rahim.

Untuk memastikan apakah seseorang mengalami miom atau adenimiosis, perlu dilakukan serangkaian pemeriksaan oleh dokter.

Pemeriksaan tersebut biasanya berupa mengamati gejala yang dialami, pemeriksaan panggul, USG, hingga MRI rahim.

Baca juga: Berapa Ukuran Miom yang Berbahaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau