Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekam Jejak Virus Nipah di Indonesia dan Potensi Penularannya

Kompas.com - 22/09/2023, 09:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Sumber BBC,

KOMPAS.com - Virus nipah kali pertama dilaporkan mewabah di Malaysia pada 1999 lalu. Kala itu, biang penyakit ini menewaskan 105 orang dan 1,1 juta babi yang terinfeksi virus ini.

Virus ini kembali menjadi sorotan setelah merenggut nyawa dua warga di Kerala, India, pada Agustus dan September 2023. Tiga orang lainnya dinyatakan positif terinfeksi virus ini.

Selain di Malaysia dan India, virus yang termasuk dalam genus morbilivirus famili paramyxoviridae ini juga pernah terdeteksi di Singapura, Bangladesh, dan Filipina.

Lantas, bagaimana dengan kondisi virus nipah di Indonesia? Simak rekam jejak dan potensi penularan penyakit menular yang berbahaya ini. 

Baca juga: Virus Nipah Mewabah di India, Kenali Gejala dan Bahayanya

Rekam jejak virus nipah di Indonesia

Menurut Kementerian Kesehatan, materi genetik virus nipah pernah terdeteksi pada spesies kelelawar Pteropus vampyrus di daerah Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat. 

Hasil penyelidikan serologi awal dengan uji ELISA (Enzyme-Linked Immuno-Sorbent Assay) terhadap sejumlah kelelawar di daerah tersebut menunjukkan, terdapat antibodi virus nipah dengan prevalensi 18 hingga 30 persen. 

Perlu diketahui, reservoir atau organisme perantara yang menjadi tempat hidup dan berkembang biak virus nipah sebelum menginfeksi hewan atau manusia adalah kelelawar buah dari genus pteropus. 

Kelelawar tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit, tapi virus ini dapat ditemukan pada air liur, urine, atau kotorannya. 

Terdapat bukti kuat, infeksi virus nipah terkait kelelawar bisa menular ke manusia dan hewan karena hilang atau rusaknya habitat alami kelelawar reservoir virus nipah. 

Ketika tempat hidupnya rusak atau dihilangkan, kelelawar buah ini bisa stres dan kelaparan. Akibatnya, sistem kekebalan tubuhnya melelah dan tingkat virus nipah di dalam tubuhnya meningkat. Dampaknya, semakin banyak virus nipah yang keluar dari tubuh kelelawar ini. 

Meskipun sudah ada jejak virus nipah di Indonesia dari kelelawar, tapi hingga saat ini belum ada laporan infeksi virus nipah di Indonesia, baik pada manusia maupun ternak. 

Sebagai catatan, pada 2000, ada satu laporan warga negara Indonesia yang terinfeksi virus nipah dan pulang ke Tanah Air. Tapi, sumber penularan dan infeksinya berasal dari peternakan babi saat ia bekerja di Malaysia. 

Selain itu, uji serologi pada babi dari rumah potong di beberapa wilayah seperti DKI Jakarta, Medan, Riau, dan beberapa wilayah yang berbatasan dengan daerah endemik virus nipah sepanjang 2002-2005 menunjukkan, belum ada virus nipah yang terdeteksi pada hewan.

Baca juga: 10 Virus Paling Mematikan di Dunia Sepanjang Sejarah Peradaban Manusia

Potensi penularan virus nipah di Indonesia pada manusia

Keberadaan materi genetik virus nipah pada sejumlah kelelawar reservoir Pteropus vampyrus di sejumlah wilayah di Indonesia mengundang pertanyaan, bagaimana dengan potensi penularan virus nipah di Indonesia pada manusia? Simak penjelasan pakar berikut. 

"Materi genetiknya saja yang ketemu, jadi tidak virus utuhnya. Itu pun kemudian kita lakukan lagi surveilans di Sulawesi, di mana beberapa itu juga negatif,” kata Prof. Indi Dharmayanti, kepala Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kepada BBC News Indonesia, dikutip dari media setempat (15/9/2023). 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau