KOMPAS.com - Virus nipah kali pertama dilaporkan mewabah di Malaysia pada 1999 lalu. Kala itu, biang penyakit ini menewaskan 105 orang dan 1,1 juta babi yang terinfeksi virus ini.
Virus ini kembali menjadi sorotan setelah merenggut nyawa dua warga di Kerala, India, pada Agustus dan September 2023. Tiga orang lainnya dinyatakan positif terinfeksi virus ini.
Selain di Malaysia dan India, virus yang termasuk dalam genus morbilivirus famili paramyxoviridae ini juga pernah terdeteksi di Singapura, Bangladesh, dan Filipina.
Lantas, bagaimana dengan kondisi virus nipah di Indonesia? Simak rekam jejak dan potensi penularan penyakit menular yang berbahaya ini.
Baca juga: Virus Nipah Mewabah di India, Kenali Gejala dan Bahayanya
Menurut Kementerian Kesehatan, materi genetik virus nipah pernah terdeteksi pada spesies kelelawar Pteropus vampyrus di daerah Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.
Hasil penyelidikan serologi awal dengan uji ELISA (Enzyme-Linked Immuno-Sorbent Assay) terhadap sejumlah kelelawar di daerah tersebut menunjukkan, terdapat antibodi virus nipah dengan prevalensi 18 hingga 30 persen.
Perlu diketahui, reservoir atau organisme perantara yang menjadi tempat hidup dan berkembang biak virus nipah sebelum menginfeksi hewan atau manusia adalah kelelawar buah dari genus pteropus.
Kelelawar tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit, tapi virus ini dapat ditemukan pada air liur, urine, atau kotorannya.
Terdapat bukti kuat, infeksi virus nipah terkait kelelawar bisa menular ke manusia dan hewan karena hilang atau rusaknya habitat alami kelelawar reservoir virus nipah.
Ketika tempat hidupnya rusak atau dihilangkan, kelelawar buah ini bisa stres dan kelaparan. Akibatnya, sistem kekebalan tubuhnya melelah dan tingkat virus nipah di dalam tubuhnya meningkat. Dampaknya, semakin banyak virus nipah yang keluar dari tubuh kelelawar ini.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.