KOMPAS.com - Sebagian wanita terkadang mengalami kondisi kurang darah atau dikenal dengan istilah anemia saat menstruasi.
Dilansir dari MayoClinic, kondisi ini umumnya dialami remaja yang baru awal atau pada tahun pertama mengalami haid.
Selain itu, wanita dengan hormon tidak seimbang, punya masalah pada indung telur atau rahim, efek KB dan obat tertentu juga bisa mengalami masalah kesehatan ini.
Sebelum menyimak beberapa gejala anemia saat menstruasi dan cara mengatasinya, ada baiknya Anda mengenali dulu hubungan anemia dan menstruasi.
Baca juga: Ciri-ciri Nyeri Haid yang Normal dan Tidak Normal
Dilansir dari Women'sHealthService, hubungan anemia dan menstruasi saling terkait, terutama pada saat darah haid yang keluar lebih banyak dibandingkan biasanya.
Untuk diketahui, sel darah merah bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Nah, tubuh memerlukan zat besi untuk membantu menghasilkan sel darah merah.
Saat menstruasi dan darah yang ke luar cukup banyak, tubuh bakal menguras cadangan zat besinya. Kondisi ini membuat tubuh kekurangan sel darah merah. Akibatnya, wanita mengalami gejala anemia saat menstruasi.
Baca juga: Berapa Batas Telat Haid yang Normal dari Sisi Kesehatan?
Gejala anemia pada wanita menstruasi muncul ketika tubuh kekurangan pasokan oksigen dan darah haid yang keluar lebih banyak dibandingkan biasanya.
Dinukil dari Healthline dan Women'sHealthService, berikut beberapa di antaranya:
Sebagai informasi, gejala anemia saat menstruasi yang berat bisa bervariasi pada wanita. Tapi, pastikan Anda segera mencari pertolongan medis jika merasakan gejala berat, seperti lemas sampai pingsan atau sesak napas hebat.
Baca juga: Keluar Gumpalan Darah saat Haid, Normal atau Tidak?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.