Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Aman Pakai Lilin Aromaterapi? Ini Jawaban Ahli...

Kompas.com - 01/10/2023, 20:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lilin aromaterapi belakangan populer digunakan untuk membangun suasana santai dan nyaman di rumah.

Tapi sebenarnya, apakah aman pakai lilin aromaterapi? Adakah risiko kesehatan penggunaan produk ini untuk keseharian?

Sebelum menyimak penjelasan ahli, ada baiknya Anda mengenali dulu apa itu lilin aromaterapi dan adakah manfaatnya untuk kesehatan?

Baca juga: 7 Arti Kode Plastik, Ada yang Aman Dipakai Berulang dan Berbahaya

Apa itu lilin aromaterapi?

Dikutip dari MedicalNewsToday, lilin aromaterapi adalah istilah untuk menggambarkan lilin yang diberi minyak esensial dengan kandungan pewangi tertentu. 

Nah, komposisi yang digunakan untuk produk ini beragam, tergantung produsen atau pabrik pembuatannya. 

Ada yang menggunakan minyak esensial dari pewangi alami, tapi ada juga yang memakai pewangi buatan. 

Dinukil dari ClevelandClinic, sebagian lilin ada yang diberi tambahan pewarna untuk membuat tampilan produk lebih menarik.

Jenis bahan utama untuk pembuatan lilin ini juga beragam. Ada yang memakai parafin, atau bahan alami seperti beeswax atau lilin lebah, kedelai, dan lilin berbasis nabati lainnya. 

Selain itu, bahan sumbu lilin juga bervariasi. Ada yang memakai logam, kertas, kapas, atau kayu untuk sumbu lilin aromaterapi. 

 Baca juga: Apakah Tisu Basah Aman untuk Wajah?

Apa manfaat lilin aromaterapi untuk kesehatan?

Hingga kini, manfaat lilin aromaterapi untuk kesehatan belum sepenuhnya diteliti oleh para ahli. Tetapi, umumnya khasiat produk disesuaikan dengan kandungan minyak esensialnya.

Seperti, studi pada 2019 yang menemukan, minyak esensial lavender dapat mengurangi kecemasan dan menghilangkan stres.

Selain itu, terdapat studi di Evolutionary Psychology pada 2014 yang menyebutkan, melihat nyala api dari lilin, api unggun, atau perapian bisa membuat fisik dan mental lebih rileks. 

 

Apakah aman pakai lilin aromaterapi?

Dokter spesialis paru dari Cleveland Clinic, Sobia Farooq, MD menjelaskan, penelitian mengenai aman tidaknya pakai lilin aromaterapi hingga kini masih sangat terbatas.

Selain itu, komposisi bahan yang digunakan untuk lilin aromaterapi sangat beragam, jadi sulit untuk menentukan aman tidaknya pakai produk ini untuk jangka panjang. 

Namun, ia menyebutkan bahwa lilin aromaterapi berkualitas rendah potensial berbahaya untuk kesehatan karena mengandung beberapa bahan yang berisiko merusak kesehatan. 

Bagi Anda yang cemas polusi udara di dalam ruangan karena pakai lilin aromaterapi, Dr Farooq menyebut tak perlu khawatir berlebihan.

Faktanya, tingkat polusi udara dalam ruangan saat memasak dalam ruangan jumlahnya berkali lipat lebih tinggi dan berbahaya dibandingkan residu pembuangan dari pembakaran lilin aromaterapi. 

“Tidak ada bahaya yang mengancam dari lilin aromaterapi. Anda hanya perlu cermat memilih lilin aromaterapi berkualitas tinggi dan menyalakannya di ruangan yang memiliki ventilasi udara baik,” kata dia. 

Meskipun secara umum penggunaan lilin aromaterapi yang berkualitas baik umumnya aman untuk kesehatan, anak-anak, ibu hamil, penderita asma, PPOK, kanker, dan penyintas kanker dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan produk ini.

 Baca juga: Makanan Belum 5 Menit Jatuh di Lantai, Apakah Aman Dikonsumsi?

Apa saja risiko kesehatan lilin aromaterapi?

Dokter Farooq menyebutkan, ada beberapa kandungan bahan yang berbahaya pada lilin aromaterapi berkualitas rendah yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Toluena dan benzena

Saat membakar lilin aromaterapi, terdapat senyawa hidrokarbon berupa toluena dan benzena dalam jumlah kecil yang dilepaskan ke udara. 

Toluena jamak dipakai untuk pengencer cat dan perekat. Tanpa ventilasi yang baik, paparan toluena dapat mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, dan kulit. Selain itu, paparan zat ini di ruangan tertutup menyebabkan sakit kepala, pusing, kebingungan, dan kecemasan.

Sedangkan benzena adalah gas yang muncul saat kebakaran hutan, gunung berapi, pembakaran batu bara atau minyak bumi, atau asap buang rokok. Benzena dalam jumlah tinggi bersifat karsinogenik, terbukti meningkatkan risiko leukemia dan kanker darah lainnya.

Perlu dipertimbangkan, toluena dan benzena yang dilepaskan dari pembakaran lilin aromaterapi jumlahnya relatif kecil.

Tapi, ketika terakumulasi dalam darah, zat ini jika berlebihan dan jalam jangka panjang potensial berbahaya. Terutama untuk penderita kanker kandung kemih dan pengidap penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). 

  • Parafin

 

Parafin adalah bahan lilin yang terbuat dari minyak bumi. Bahan ini menghasilkan emisi lebih besar dibandingkan bahan alami lilin lainnya. Sayangnya, bahan lilin ini sering digunakan karena cenderung lebih murah.

Di beberapa kasus, menurut Dokter Farooq, parafin mengandung lebih banyak formaldehida dan memiliki titik leleh yang lebih rendah. 

Paparan formaldehida jangka panjang disebutkan dapat meningkatnya risiko kanker pada hidung, sinus aksesorius, nasofaring, dan orofaring.

  • Pewarna

Sejumlah zat pewarna yang digunakan dalam lilin aromaterapi mengandung benzidine. Meskipun cantik untuk dilihat, Dr Farooq menyebutkan bahan ini potensial berbahaya. 

"Pewarna yang digunakan untuk mewarnai lilin dan mengandung benzidine dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih," jelas dia. 

  • Sumbu lilin berbahan logam

Beberapa negara telah melarang penggunaan sumbu lilin berbahan logam karena bisa menghasilkan emisi berbahaya dan menyebabkan keracunan timbal.

Australia adalah negara pertama yang melarang penggunaan sumbu timah. Tapi, penggunaan sumbu berbahan logam masih bebas di beberapa negara. 

Mengingat ada beberapa risiko kesehatan yang membuat lilin aroma terapi tidak aman, pastikan Anda memperhatikan dan menghindari bahan-bahan di atas saat memilih produk ini.

Baca juga: Ahli Jelaskan Apa itu PM 2.5 pada Polusi Udara dan Bahayanya

Tips aman pakai lilin aromaterapi

Selain risiko kesehatan dengan menghindari bahan-bahan di atas, ada baiknya Anda juga mempertimbangkan risiko kebakaran ketika menggunakan lilin aromaterapi.

Menurut National Fire Protection Association (NFPA), petugas pemadam kebakaran merespons sekitar 7.400 laporan kebakaran di AS yang disebabkan oleh lilin setiap tahunnya.

Untuk itu, saat menggunakan lilin aromaterapi kita juga harus memperhatikkan tips aman pemakainnya supaya tidak menimbulkan risiko kebakaran maupun kesehatan, diantaranya:

  • Hindari lilin aromaterapi yang terbuat dari parafin. Pilih yang dibuat dari bahan alami seperti beeswax, kedelai, atau bahan nabati lain
  • Hindari lilin yang diberi pewarna. Pilih yang tanpa pewarna
  • Hindari lilin yang menggunakan sumbu dari bahan logam. Pilih lilin dengan bahan alami seperti kertas, kapas, atau kayu
  • Pangkas sumbu lilin menjadi 1/4 inci
  • Pastikan lilin selalu bersih dari kotoran
  • Nyalakan lilin di ruangan yang berventilasi baik, jauh dari benda yang mudah terbakar sehingga meminimalisir terjadinya kebakaran
  • Jangan menyalakan lilin lebih dari empat jam
  • Jangan meninggalkan lilin tanpa pengawasan
  • Jangan menyalakan lilin dengan ketika Anda hendak tidur atau kemungkinan tertidur
  • Jangan mencoba menyentuh atau memindahkan posisi lilin saat lilin masih menyala
  • Jangan terlalu dekat memasang lebih dari 1 lilin, tempatkan lilin yang menyala setidaknya 3 inci dari lilin lainnya
  • Jangan dekatkan lilin yang menyala dengan anak-anak atau hewan peliharaan
  • Hentikan penggunaan lilin aromaterapi jika napas terasa sesak atau Anda merasakan gejala keracunan

Demikian penjelasan mengenai apakah aman pakai lilin aromaterapi di atas. Jangan lupa untuk mempertimbangkan tips aman penggunaan lilin aromaterapi di atas untuk meminimalkan risiko kesehatan tertentu. 

Jika Anda memperhatikan gejala gangguan pernapasan atau masalah kesehatan lainnya akibat lilin aromaterapi, segera buka beberapa jendela dan padamkan lilin. Apabila kondisi semakin parah segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

Baca juga: 7 Cara Melihat Gerhana Matahari dengan Aman untuk Mata

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau