KOMPAS.com - Leukemia termasuk penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan berkelanjutan.
Leukemia adalah jenis kanker darah yang ditandai oleh pertumbuhan abnormal sel darah di sumsum tulang yang tidak terkendali.
Di Indonesia, kasus leukemia menempati urutan ke-9 terbanyak dengan jumlahnya 14.979 dan angka kematiannya mencapai 11.530 jiwa, menurut data Globocan 2020.
Salah satu cara yang tersedia untuk mengobati leukemia adalah dengan melakukan terapi sel punca.
Baca juga: Apa Itu Sel Punca, Jenis, dan Fungsinya
Dilansir dari laman situs Cordlife, terapi sel punca telah digunakan sejak 1988 yang mana para dojter telah berhasil mengobati lebih dari 40.000 pasien leukemia dan kelainan darah lainnya.
Untuk diketahui, sel punca adalah sel yang belum memiliki fungsi khusus, sehingga dapat berubah, menyesuaikan, dan memperbanyak diri bergantung dari lokasi sel ini berada.
Sehingga, terapi sel punca adalah perawatan yang digunakan untuk menggantikan sel-sel pembentuk darah yang abnormal dan mati karena kemoterapi atau radiasi.
Terapi sel punca ini disebut juga sebagai transplantasi sel punca, yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien leukemia.
Sel punca ini terdapat pula dalam tali pusat bayi yang baru lahir dan dinilai memiliki manfaat medis potensial di masa depan untuk mengobati leukemia.
Untuk diketahui bahwa tali pusat adalah struktur serupa tabung yang menghubungkan janin ke plasenta di dalam rahim ibu.
Baca juga: Cara Mengobati Leukemia pada Anak yang Perlu Diketahui
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.