KOMPAS.com - Penderita diabetes ternyata masih diperbolehkan untuk menggonsumsi gula pasir namun harus dengan takaran yang tepat.
Bagi para penderita diabetes, gula pasir mungkin menjadi momok karena mengandung glukosa atau sukrosa yang bisa memengaruhi gula darah.
Kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkontrol dapat membuat penderita diabetes memiliki risiko komplikasi penyakit serius.
Simak penjelasan berikut untuk mengetahui pendapat ahli mengenai gula pasir untuk pasien diabetes.
Baca juga: 11 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Diabetes
Ahli gizi Sri Rejeki Wahyuningrum SKM, RD dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta menyebut bahwa gula pasir bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes tapi dengan takaran yang tepat.
Sri Rejeki menyatakan bahwa glukosa dalam gula pasir masih boleh masuk dalam tubuh sebanyak 5 persen dari total kebutuhan kalori per hari.
"Jadi sebetulnya komposisi glukosa atau sukrosa gula pasir dalam kebutuhan kalori kita sehari-hari masih boleh diberikan sebanyak 5 persen dari total kebutuhan kalori sehari," kata Sri Rejeki dikutip dari Antara, Sabtu (30/9/2023).
Apabila kebutuhan kalori per hari pasien diabetes adalah 1.700 kalori, maka 5 persen dari asupan karbohidrat masih bisa digunakan untuk konsumsi gula pasir.
Sri Rejeki juga menekankan bahwa dalam mengatur diet pasien diabetes, penggunaan gula yang tepat adalah kunci penting.
Jadi, membatasi atau menghindari konsumsi gula pasir sangat berpengaruh dalam mengendalikan glukosa dalam darah, namun penggunaan gula sebagai bumbu masih diperbolehkan dalam diet.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia asupan gula pada kondisi normal yang direkomendasikan adalah maksimal 50 gram atau setara 4 sendok makan per harinya. Sementara itu untuk penderita diabetes dianjurkan tidak lebih dari 50 gram per hari.
Baca juga: Cara Kerja Insulin Pump dan 5 Manfaatnya untuk Diabetes
Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula pasir atau pemanis lain secara berlebihan bisa menyebabkan kenaikan kadar gula darah penderita diabetes.
Kadar glukosa yang tinggi bisa mengakibatkan diabetesi mengalami komplikasi berbahaya, salah satunya adalah ketoasidosis diabetik atau kondisi darurat medis yang bisa mengakibatkan koma hingga kematian.
Dilansir dari Healthline, gejala atau tanda-tanda kenaikan gula darah yang bisa dirasakan penderita diabetes antara lain:
Jika penderita diabetes mengalami gejala di atas, pastikan untuk segera memeriksa kadar gula darahnya dan segera ke rumah sakit untuk mendapat perawatan tepat sesuai anjuran dokter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.