Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa Itu Mati Batang Otak, Penyebab dan Gejalanya

Kompas.com - 03/10/2023, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Matinya batang otak disebut juga sebagai kematian otak (brain death).

Mengutip NHS, kondisi ini tidak dapat dipulihkan. Kerusakan yang ada pada otak tidak dapat diperbaiki.

Baca juga: Waspada, Vertigo Bisa Jadi Gejala Stroke Batang Otak

Orang dengan mati batang otak mungkin terlihat seperti orang tertidur dan tetap bernapas dengan ventilator sebagai mesin pendukung kehidupan.

Namun, pasien tersebut tidak akan pernah sadar kembali atau bernapas sendiri.

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang mati batang otak yang perlu diketahui.

Baca juga: Menyerang Otak, Berikut Penyebab dan Faktor Risiko Alzheimer...

Apa itu mati batang otak?

Menurut informasi yang dikutip dari National Library of Medicine, mati batang otak adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kondisi ketika batang otak sudah tidak dapat berfungsi secara permanen. 

Penting diketahui, batang otak adalah bagian bawah otak yang terhubung ke sumsum tulang belakang kita.Sumsum tulang belakang adalah bagian dari sistem saraf pusat di tulang belakang.

Batang otak bertanggung jawab mengatur sebagian besar fungsi otomatis tubuh yang penting bagi kehidupan, seperti pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, dan menelan.

Batang otak juga menyampaikan informasi ke dan dari otak ke seluruh tubuh, sehingga berperan penting dalam fungsi inti otak, seperti kesadaran, kewaspadaan, dan pergerakan.

Baca juga: Para Ilmuwan Temukan Proses Sel Otak Mati Akibat Penyakit Alzheimer

Karenanya, ketika terjadi mati batang otak, tidak mungkin seseorang bisa sadar dan terkadang dinyatakan secara klinis telah meninggal dunia.

Mati batang otak berbeda dengan gangguan kesadaran (kondisi vegetatif) di mana pasien dapat sadar kembali. Pasien dengan kondisi vegetatif masih mempunyai batang otak yang berfungsi.

Baca juga: 4 Jenis Epilepsi yang Dipengaruhi Aktivitas Otak

Apa penyebab mati batang otak yang harus dikenali?

Mengutip NHS, kematian otak bisa terjadi ketika suplai darah atau oksigen ke otak terhenti.

Penyebabnya bisa meliputi berikut:

  • Henti jantung, ketika jantung berhenti berdetak dan otak kekurangan oksigen
  • Serangan jantung, ketika suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat
  • Stroke, ketika suplai darah ke otak tersumbat atau terganggu
  • Pembekuan darah, ketika terjadi penyumbatan pada pembuluh darah yang mengganggu atau menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh

Penyebab mati batang otak juga bisa meliputi:

Baca juga: Efek Terlalu Banyak Minum Air Putih, Pengaruhi Ginjal dan Otak

Apa saja gejala mati batang otak yang harus diwaspadai?

Mengutip Better Health, tanda-tanda mati batang otak yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Pupil mata tidak bereaksi terhadap cahaya
  • Orang tersebut tidak menunjukkan reaksi terhadap rasa sakit
  • Mata tidak berkedip ketika permukaan mata disentuh (refleks kornea)
  • Mata tidak bergerak ketika kepala digerakkan (refleks okulosefalik)
  • Mata tidak bergerak ketika air es dituangkan ke dalam telinga (refleks okulovestibular)
  • Tidak ada refleks faringeal (gagging reflex) saat bagian belakang tenggorokan disentuh
  • Orang tersebut tidak bernapas ketika ventilator dimatikan
  • Tes elektroensefalogram tidak menunjukkan aktivitas otak sama sekali

Jika ada tanda-tanda tersebut, kehidupan pasien bergantung dari mesin dan obat-obatan yang membantu menjaga organ dalam.

Setelah menyimak penjelasan mati batang otak adalah kondisi yang berbahaya dan potensial fatal di atas, Anda perlu lebih waspada dengan beberapa tanda-tanda mati batang otak di atas.

Baca juga: 9 Kebiasaan yang Jadi Penyebab Kerusakan Otak Harus Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau