Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mata Merah pada Bayi Baru Lahir Tanda Penyakit Apa?

Kompas.com - 23/10/2023, 15:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber CDC

KOMPAS.com - Mata merah adalah kondisi umum yang terjadi saat seseorang mengalami masalah atau gangguan pada penglihatan. Namun, Anda perlu waspada jika kondisi ini terjadi pada bayi baru lahir.

Mata merah pada bayi baru lahir bisa menjadi tanda penyakit konjungtivitis. Selain mata merah, penyakit ini juga membuat kotoran mata atau belek menumpuk.

Kondisi ini membuat si kecil sulit membuka matanya. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai mata merah pada bayi baru lahir, simak penjelasan berikut.

Baca juga: 10 Penyakit Infeksi Pada Bayi Baru Lahir

Mata merah pada bayi baru lahir, tanda penyakit apa?

Bayi baru lahir dengan mata merah sebaiknya segera mendapat perawatan medis yang tepat.

Mata merah pada bayi baru lahir ternyata merupakan tanda penyakit konjungtivitis.

Dilansir dari CDC, konjungtivitis pada bayi baru lahir bisa terjadi karena penyumbatan saluran air mata.

Iritasi akibat obat antimikroba topikal yang diberikan saat lahir juga bisa mengakibatkan konjungtivitis yang ditandai dengan mata merah.

Selain itu, pemicu mata merah pada bayi baru infeksi virus atau bakteri yang ditularkan dari ibu kepada si kecil selama proses persalinan.

Infeksi virus atau bakteri pada vagina ibu yang bisa mengakibatkan bayi mengalami konjungtivitis yaitu klamidia, gonore, dan streptococcus.

Selain mata merah, gejala konjungtivitis pada bayi baru lahir, termasuk:

  • Kelopak mata membengkak
  • Peradangan pata pada kelopak mata
  • Muncul kotoran kuning kehijaun yang lengket
  • Keluarnya cairan encer mengandung nanah dari mata yang jumlahnya dapat bertambah seiring waktu
  • Bayi tampak kesulitan membuka mata
  • Si kecil tampak rewel dan menolak diberi ASI karena merasa ketidaknyamanan di area mata.

Baca juga: 10 Gejala Hidrosefalus pada Bayi Baru Lahir, Orangtua Perlu Tahu

Bayi yang mengalami gejala konjungtivitis perlu segera periksa ke rumah sakit.

Dokter biasanya akan mengevaluasi gejala konjungtivitis pada bayi, mengamati penampilan mata bayi baru lahir, melakukan pengujian kotoran mata di laboratorium untuk mengidentifikasi jenis bakteri atau virus yang menginfeksi.

Bagaimana cara mengatasi mata merah pada bayi baru lahir?

Tenaga kesehatan atau dokter mungkin memberikan obat antibiotik untuk mengatasi mata merah pada bayi dengan konjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Pemberian antibiotik dilakukan dengan cara meneteskan ke dalam mata atau berupa salep yang dioleskan (antibiotik topikal).

Antibiotik untuk mengatasi konjungtivitis pada bayi baru lahir juga bisa diberikan secara oral, disuntikkan ke dalam pembuluh darah (intravena), atau intramuskular.

Selain itu, dokter juga dapat membilas mata bayi baru lahir dengan larutan garam untuk menghilangkan kotoran yang timbul sebagai respons terhadap infeksi.

Jika saluran air mata tersumbat, pijatan lembut di ujung mata atau di antara mata dengan hidung dapat membantu meredakan sumbatan tersebut.

Apabila saluran air mata masih tersumbat hingga bayi berusia satu tahun, si kecil mungkin memerlukan tindakan pembedahan.

Baca juga: 6 Tanda-tanda Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir

Orangtua perlu mewaspadai mata merah pada bayi baru lahir karena itu bisa menjadi tanda penyakit konjungtivitis akibat infeksi virus atau bakteri. 

Segera bawa si kecil ke dokter jika ayah dan bunda mendapati mata anak tampak merah, berair, dan mengeluarkan kotoran dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau