Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab dan Cara Menghadapi Silent Treatment dalam Keluarga

Kompas.com - 24/10/2023, 20:00 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com - Silent treatment adalah penolakan untuk berkomunikasi secara verbal dengan orang lain.

Tidak hanya dalam hubungan asmara, silent treatment juga dapat dialami di dalam keluarga, seperti dari orang tua kepada anak atau sebaliknya.

Silent treatment di dalam keluarga merupakan pelecehan atau kekerasan emosional yang bisa berdampak negatif pada kesehatan mental.

Untuk lebih jelasnya, ketahui penyebab dan cara menghadapi silent treatment dalam keluarga berikut ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Silent Treatment dan Dampaknya untuk Kesehatan Mental

Penyebab silent treatment dalam keluarga

Silent treatment di dalam keluarga dapat menjadi salah satu bentuk emotional abuse atau pelecehan secara emosional yang dapat digunakan untuk mengontrol dan memanipulasi orang lain.

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa penyebab silent treatment dalam keluarga, seperti:

  • Menghindari konflik atau tidak tahu apa yang harus dikatakan di situasi tertentu
  • Tidak paham bagaimana cara mengungkapkan perasaan, namun ingin orang lain tahu bahwa dirinya merasa kecewa
  • Menggunakan sikap diam sebagai bentuk hukuman atau menunjukkan kekuasaan serta kekuatan terhadap orang lain

Meskipun begitu, silent treatment yang dilakukan di dalam keluarga belum tentu merupakan emotional abuse atau tindakan untuk merendahkan anggota keluarga yang lain.

Beberapa orang terkadang melakukan silent treatment karena tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik atau perlu waktu lebih lama untuk memproses emosi di dalam dirinya ketika menghadapi situasi tertentu.

Baca juga: Mengapa Kesehatan Mental Selalu Dapat Berubah? Berikut Penjelasannya…

Cara menghadapi silent treatment dalam keluarga

Silent treatment yang ditemui di dalam keluarga juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental seseorang, seperti menimbulkan rasa kesepian, menurunkan tingkat percaya diri, dan memicu rasa putus asa.

Melansir PsychCentral, ada beberapa cara menghadapi silent treatment yang bisa dilakukan, seperti:

  • Memberikan waktu pada anggota keluarga yang melakukan silent treatment untuk mengontrol emosi di dalam dirinya
  • Menggunakan pilihan kata, seperti “saya” atau “kita”, untuk menunjukkan keinginan untuk melakukan kerja sama
  • Memahami alasan mengapa seseorang melakukan silent treatment sehingga dapat menentukan sikap yang tepat
  • Berkomunikasi agar saling memahami apa saja sikap yang bisa diterima dan yang tidak
  • Menghindari membalas silent treatment dengan silent treatment
  • Memberikan waktu pada diri sendiri untuk mengatur emosi yang muncul agar tidak hilang kontrol
  • Menghindari sikap mengalah secara terus-menerus karena bisa memicu munculnya tindakan silent treatment yang lain

Silent treatment yang terjadi di dalam keluarga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti memicu gejala depresi.

Beberapa cara menghadapi silent treatment dalam keluarga di atas dapat dicoba agar tidak hubungan tetap terjaga dan menghindari kondisi yang lebih serius.

Namun, Anda diimbau untuk melakukan konsultasi secara profesional, seperti dengan psikiater, ketika silent treatment di dalam keluarga terus-menerus terjadi dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari.

Silent treatment bisa jadi merupakan kekerasan emosional yang perlu diatasi dengan konseling dan terapi secara medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau