Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku Seks Tidak Aman Berisiko Picu Berbagai Penyakit Menular

Kompas.com - 30/10/2023, 22:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Shintaloka Pradita Sicca

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perilaku seks yang aman sangat penting untuk mencegah penyakit menular seksual.

Seks yang aman dilakukan tanpa melibatkan adanya pertukaran cairan tubuh, seperti air mani, cairan vagina, atau darah. 

Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan kondom. Lalu apa yang terjadi, jika kita melakukan seks tanpa kondom? Berikut penjelasannya:

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Sakit Saat Berhubungan Seks Akibat Adenomiosis

Dampak seks tidak aman

Perilaku seks yang tidak aman dilakukan tanpa menggunakan kondom atau sering bergonta-ganti pasangan.

Melansir Better Health, bahaya utama seks yang tidak aman adalah kehamilan yang tidak terencana. Selain itu, seks tidak aman juga bisa menyebabkan banyak penyakit.

Berikut contoh penyakit akibat perilaku seks yang tidak aman:

  • Sifilis

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.

Tanda pertama infeksi yang terlihat adalah luka kecil (disebut chancre) pada alat kelamin, anus, atau mulut.

Untuk mendeteksi penyakit ini, Anda perlu melakukan tes darah. Jika positif sifilis, dokter biasanya meresepkan antibiotik.

Penggunaan kondom yang benar dan konsisten adalah cara terbaik untuk mencegah sifilis.

Baca juga: Berapa Lama Seks yang Wajar? Berikut Penjelasannya…

  • Gonore

Gonore adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.

Gonore sering kali tidak menimbulkan gejala. Jika hal ini terjadi, penderita akan mengalami keputihan atau penis nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seks.

Infeksi ini bisa diobati dengan antibiotik yang diresepkan dokter.

Jika tidak ditangani medis, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk penyakit radang panggul, kehamilan ektopik, dan infertilitas.

  • Hepatitis B

Hepatitis B adalah peradangan hati yang disebabkan oleh virus. Secara global, terdapat lebih dari 400 juta pembawa kronis hepatitis B.

Hepatitis B akut bisa memicu gejala yang mirip seperti flu, yakni demam, sakit perut, nafsu makan turun, mual, dan muntah. Penderita juga bisa mengalami kelelahan, nyeri otot, dan sendi.

Sedangkan hepatitis B kronis bisa membuat penderitanya mengalami penyakit kuning dan pembengkakan hati.

Baca juga: 3 Manfaat Buah Mangga untuk Kehidupan Seks Anda

  • HPV

Human papillomavirus (HPV) adalah sekelompok lebih dari 200 virus yang menyebabkan kutil.

Sekitar 40 dari varian ini ditularkan secara seksual dan menyebabkan kutil di sekitar alat kelamin, anus, mulut, atau tenggorokan Anda.

HPV sering kali sembuh tanpa pengobatan. Namun, beberapa jenis virus yang berisiko tinggi bisa memicu kanker.

  • HIV

Human immunodeficiency virus (HIV) adalah virus yang bisa merusak sistem kekebalan tubuh.

Ketika kerusakannya parah dan pertahanan kekebalan tubuh terganggu, penderita bisa mengalami AIDS.

Virus HIV menyerang jenis sel darah putih yang disebut limfosit sel T CD4. Ketika HIV menginfeksi sel T CD4, ia akan masuk ke dalam dan memengaruhi materi genetiknya.

Setelah banyak salinan virus dibuat, sel yang terinfeksi akan mati. Hal ini membuat sistem kekebalan tubuh kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan diri dari infeksi.

Baca juga: 5 Tips Berhubungan Seks saat Haid Agar Aman untuk Kesehatan

  • Cacar monyet

Selain penyakit menular seksual di atas, cacar monyet juga dapat menjadi akibat dari perilaku seks berisiko. 

Merujuk Kementerian Kesehatan RI, cacar monyet adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox.

Penyakit ini turut menjadi dampak perilaku seks berisiko karena virus penyakit ini menyebar dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Cacar Monyet di Indonesia Naik karena Seks Berisiko

Cara mencegah penyakit menular seksual 

Ketika Anda melakukan seks tanpa kondom, Anda harus membersihkan diri sebaik mungkin.

Melansir laman Very Well Health, berikut hal yang harus Anda lakukan setelah melakukan seks tanpa kondom:

  • Jangan membasuh vagina atau area dubur dengan air atau cairan lain. Hal ni dapat mengiritasi jaringan halus dan meningkatkan risiko infeksi.
  • Gunakan kontrasepsi darurat sesegera mungkin (maksimal lima hari usai bercinta).
  • Kunjungi dokter umum atau klinik kesehatan seksual Anda dan lakukan tes rutin penyakit menular seksual.

Baca juga: 8 Penyebab Gairah Seks Wanita Menurun, ada Stres dan Gangguan Hormon

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com