KOMPAS.com - Dampak stres tidak hanya mengganggu kondisi mental atau kejiwaan. Seseorang juga berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan akibat stres.
Sebagaimana diketahui, stres adalah kondisi atau perasaan yang muncul akibat tekanan, merasa kewalahan, atau kesulitan menghadapi situasi tertentu.
Baca juga: 8 Penyebab Gairah Seks Wanita Menurun, ada Stres dan Gangguan Hormon
Stres bisa membahayakan kesehatan jika jika terjadi dalam jangka waktu yang lama dan tidak tertangani.
Artikel ini akan membahas mengenai masalah kesehatan akibat stres yang perlu Kamu waspadai.
Macam masalah kesehatan akibat stres
Dilansir dari Health, stres kronis yang terjadi terus-menerus dan berlanjut selama berminggu-minggu atau bahkan lebih lama bisa menyebabkan masalah fisik dan psikis.
Berikut lima belas masalah kesehatan akibat stres yang perlu diwaspadai:
- Serangan asma: terjadi karena stres memicu ledakan emosi yang kuat sehingga membuat otot-otot menegang dan meningkatkan laju pernapasan.
- Masalah pencernaan: stres dan kecemasan bisa menyebabkan sembelit, diare, kehilangan nafsu makan, mual, refluks asam lambung, dan kram perut.
- Rambut rontok: dapat terjadi berminggu-minggu hingga berbulan-bulan jika stres tak kunjung mereda.
- Trikotilomania: masalah kesehatan mental yang membuat seseorang tidak bisa menahan diri untuk menarik dan mencabuti rambutnya sendiri.
- Masalah jantung: stres bisa meningkatkan tekanan darah yang memicu masalah jantung, seperti hipertensi dan serangan jantung.
- Sakit kepala: stres memicu sakit kepala hebat dan migrain.
- Gula darah tinggi: stres menyebabkan peningkatan kadar kortisol dan glukosa, dan memicu resistensi insulin.
- Peningkatan nafsu makan: stres yang berlangsung sebentar bisa menurunkan nafsu makan. Namun, jika terjadi dalam waktu yang lama, tubuh akan memproduksi kortisol, hormon yang memicu peningkatan nafsu makan.
- Insomnia: stres menyebabkan orang tidak merasa mengantuk dan kesulitan untuk memejamkan mata.
- Gangguan belajar: membuat seseorang mudah lupa terutama saat mengikuti pembelajaran di kelas.
- Menurunkan produktivitas kerja: penurunan produktivitas akibat stres membuat seseorang kehilangan minat dalam pekerjaan atau terlihat lambat dalam menyelesaikan tugasnya.
- Komplikasi kehamilan: stres memicu berat badan lahir rendah, persalinan prematur, dan depresi pasca-persalinan.
- Penuaan dini: peristiwa traumatis dan stres kronis dapat berkontribusi terhadap penuaan dini.
- Mengurangi gairah seks: faktor psikologis dan hormonal akibat stres membuat gairah seks menurun.
- Masalah kulit: stres dapat memicu dan memperparah masalah kulit, seperti jerawat dan psoriasis.
Baca juga: Kenapa Stres Bisa Menyebabkan Hipertensi?
Setiap orang mungkin pernah mengalami stres. Jika tidak diatasi, seseorang bisa mengalami masalah kesehatan akibat stres, seperti gangguan pencernaan, insomnia, dan penuaan dini.
Karena itu, jika Anda merasa sulit mengelola stres, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog klinis atau psikiater.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.