Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Bisa Jadi Penyebab Lemak Perut Anda, Kenapa?

Kompas.com - 29/09/2023, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Stres dapat menyebabkan masalah mental maupun fisik, termasuk penumpukan lemak perut yang berbahaya.

Mengutip WebMD, lemak perut yang membungkus organ dalam disebut sebagai lemak visceral.

Lemak visceral adalah lemak berbahaya yang berada di dalam rongga perut.

Baca juga: Kenali Apa Itu Lemak Perut, Penyebab, dan Tanda-tandanya

Lemak ini tidak selalu bisa dirasakan dan dilihat. Anda bisa memiliki lemak ini, meski perut Anda cukup rata.

Jika Anda memiliki banyak lemak visceral, Anda berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, stroke, dan penyakit Alzheimer.

Penyebab umum lemak perut menumpuk adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk dan tidak banyak beraktivitas.

Selain itu, stres juga ikut berperan menyebabkan lemak visceral meningkat dalam tubuh.

Artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang stres yang berperan dalam peningkatan produksi lemak perut berbahaya.

Baca juga: 10 Penyebab Lemak Perut Terbentuk dalam Tubuh Kita

Bagaimana stres menjadi penyebab lemak perut berbahaya menumpuk?

Mengutip My Occ Health, stres dapat menjadi penyebab lemak perut karena beberapa alasan.

Salah satunya, stres yang mengaktifkan hormon kortisol dalam tubuh.

Hormon ini membantu mengontrol kadar gula, mengatur metabolisme, mengurangi peradangan, dan lain-lain.

Namun, peningkatan kadar kortisol jangka panjang dapat memicu penyimpanan lemak perut lebih banyak, sehingga menjadi obesitas.

Stres dapat menyebabkan pola makan yang tidak terkendali, yang merupakan gejala langsung dari kelebihan kortisol.

Saat Anda terus-menerus stres, tubuh Anda dipenuhi keinginan untuk makan, termasuk makan makanan berkalori tinggi yang dapat meningkatkan lemak visceral.

Hal tersebut terkait dengan makanan bisa memicu tingkat hormon di otak, yang bernama dopamin atau "hormon kesenangan".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com