Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bahaya Menghirup Gas Helium yang Perlu Anda Waspadai

Kompas.com - 06/11/2023, 18:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Healthline

 

KOMPAS.com - Gas helium sering digunakan untuk mengisi balon hias dan balon udara. Dalam dunia medis, helium digunakan bersama oksigen untuk membantu penderita gangguan pernapasan.

Meski umumnya aman digunakan, gas helium yang terhirup ternyata bisa berakibat fatal atau menyebabkan kematian.

Baca juga: 15 Dampak Gas Air Mata yang Berbahaya Bagi Kesehatan

Artikel ini akan membahas mengenai bahaya dan gejala keracunan helium yang perlu Anda waspadai.

Bahaya menghirup gas helium

Menghirup gas helium dalam jumlah sedikit, misalnya pada balon hias, umumnya tidak menyebabkan masalah serius.

Anda dapat kembali bernapas dan beraktivitas normal setelah beberapa waktu.

Kondisi serius biasanya terjadi pada seseorang yang menghirup gas helium dari tangkinya. Berikut bahaya menghirup gas helium yang perlu Anda waspadai:

  • Helium menghambat aliran oksigen ke otak

Dilansir dari Healthline, menghirup helium dalam jumlah banyak atau dengan waktu yang lama akan menghambat aliran oksigen ke dalam otak.

Semakin banyak helium yang terhirup, semakin parah kondisi Anda akibat kehilangan oksigen.

Padahal, oksigen diperlukan untuk menunjang kerja otak dan sistem saraf. Tanpa oksigen, sel-sel otak dan sistem saraf akan mati.

  • Menyebabkan pembuluh darah pecah

Menghirup helium dari tangki bertekanan juga dapat menyebabkan emboli atau kondisi ketika gelembung udara menyumbat pembuluh darah.

Penyumbatan tersebut bisa menyebabkan pembuluh darah pecah dan memicu pendarahan.

Baca juga: Mungkinkah Efek Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian?

 

  • Paru-paru alami kebocoran

Helium juga dapat masuk ke dalam paru-paru sehingga menyebabkan organ vital tersebut mengalami ingeksi atau iritasi.

Jika dibiarkan, gas helium bisa menyebabkan paru-paru bocor yang ditandai dengan nyeri dada atau bahu yang luar biasa, sesak napas, denyut jantung menjadi cepat, serta kulit berubah warna menjadi kebiru-biruan karena kekurangan oksigen.

  • Picu kematian

Seperti disebutkan di atas, gas helium dapat menghambat aliran oksigen ke otak, pembuluh darah pecah, dan paru-paru bocor.

Jika kondisi tersebut tidak segera ditangani, maka akan berakibat fatal atau memicu kematian.

Gejala keracunan gas helium

Berikut beberapa gejala keracunan gas helium yang perlu diketahui:

  1. Sakit kepala atau pusing yang hebat
  2. Merasa mual dan ingin muntah
  3. Nyeri otot
  4. Sakit perut dan nyeri dada
  5. Detak jantung tidak beraturan
  6. Badan lemas dan kehilangan keseimbangan
  7. Tekanan darah rendah
  8. Lumpuh pada satu atau beberapa anggora badan
  9. Bibir dan kulit kebiruan
  10. Batuk darah
  11. Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau tampak buram
  12. Kesulitan bernapas atau sesak napas
  13. Mati rasa dan iritasi pada kulit
  14. Kejang atau membuat tubuh gemetar dan bergerak secara tidak terkendali.

Apabila Anda tidak sengaja menghirup gas helium dari balon dan merasa pusing atau sakit kepala ringan, cobalah untuk duduk dan berusaha mengatur napas dengan normal.

Namun, jika Anda mulai lunglai dan kehilangan kesadaran, segeralah mencari pertolongan medis.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Gas Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau