Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mungkinkah Efek Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian?

Kompas.com - 11/10/2022, 16:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Gas air mata adalah salah satu senjata yang kerap digunakan untuk pengendalian massa.

Dikutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC, terdapat beberapa bahan yang digunakan untuk senjata berbentuk bubuk yang ketika ditembakkan berubah menjadi gas ini.

Di antaranya seperti chloroacetophenone (CN), bromobenzylcyanide (CA), chloropicrin (PS), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), dibenzoxazepine (CR), semprotan merica atau capsicum, serta kombinasi bahan tersebut.

Efek gas air mata tersebut bisa berbeda-beda; tergantung jenis bahan, tingkat konsentrasi paparan, tembakannya dilakukan di ruang tertutup atau terbuka, jarak tembakan, lamanya paparan, kondisi kesehatan orang yang terkena, atau faktor lain seperti berdesakan di kerumunan dan ketegangan fisik.

Lantas, mungkinkah efek gas air mata bisa sampai menyebabkan kematian? Simak penjelasan berikut ini.

Baca juga: 4 Efek Gas Air Mata pada Kesehatan yang Perlu Diwaspadai

Efek gas air mata bisa menyebabkan kematian?

Menurut American Lung Association, ada kemungkinan efek gas air mata bisa sampai menyebabkan kematian.

Orang yang terkena gas air mata bisa meninggal dunia kemungkinan karena terpapar senjata ini dalam waktu lama, terkena dosis tinggi, dan terpapar gas ini dalam ruang tertutup.

Kondisi di atas bisa menyebabkan gagal napas. Dilansir dari Healthline, gagal napas terjadi ketika pembuluh darah kecil yang mengelilingi kantong udara paru-paru tidak mampu melakukan pertukaran karbon dioksida dan oksigen.

Akibatnya, paru-paru tidak paru-paru tidak dapat melepaskan oksigen ke dalam darah. Hal itu membuat seluruh organ di dalam tubuh pun kekurangan oksigen.

Kondisi darurat ini apabila tidak segera diberikan pertolongan medis darurat bisa menyebabkan kematian.

Baca juga: Kandungan Gas Air Mata yang Efeknya Bisa Sebabkan Kematian

Selain itu, efek gas air mata secara tidak langsung juga bisa menyebabkan kematian. Dikutip dari BBC, ada beberapa risiko kesehatan yang berbahaya saat seseorang terkena senjata ini.

Paparan gas air mata acapkali membuat orang jadi panik berhamburan. Kondisi ini bisa berbahaya apabila massa berlarian ke ruang tertutup.

Ketika orang yang terpapar gas air mata berhamburan ke ruang tertutup, pernapasan rentan sesak, memicu batuk semakin parah, sampai batuk berdarah.

Selain itu, ada juga orang yang mengalami cedera ketika berdesakan di kerumunan setelah terpapar gas air mata. Risiko tidak langsung ini juga bisa fatal sampai berbahaya.

Dilansir dari Khou, saat berdesakan di kerumunan, kadar oksigen turun drastis dalam waktu singkat. Kondisi ini menyebabkan hilang kesadaran dan jantung tidak berfungsi optimal. Dampaknya, orang jadi pingsan dan terinjak-intak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau