KOMPAS.com - Efek gas air mata bisa berdampak pada berbagai organ tubuh, termasuk bagian mata.
Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), dampak gas air mata pada mata bisa menyebabkan mata perih, kemerahan, terasa panas, pandangan kabur, dan kemerahan.
Paparan gas ini dalam jangka panjang atau dengan konsentrasi tinggi di ruang tertutup dapat merusak saraf mata sampai menyebabkan kebutaan.
Simak penjelasan efek gas air mata pada mata yang perlu Anda ketahui berikut ini.
Baca juga: 4 Efek Gas Air Mata pada Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Dokter spesialis mata Tracy Schroeder Swartz, OD, MS, FAAO lewat Optometry Times Journal menuliskan, dampak gas air mata pada indra penglihatan bisa beragam, tergantung konsentrasi sampai jenis zat yang digunakan.
Menurut Swartz, bahan gas air mata yang jamak digunakan terbuat dari diphenylaminechlororarsine (DM), dibenzoxazepine (CR), chloroacetophenone (CN), chlorobenzylidenemalononitrile (CS), serta semprotan merica atau Oleoresin capsicum.
Kendati dampaknya secara spesifik bisa berbeda-beda, umumnya paparan gas air mata menyebabkan:
Efek gas air mata tersebut bisa terasa dalam hitungan detik, menit, sampai bertahan dalam hitungan hari.
Baca juga: Efek Gas Air Mata, Apakah Berbahaya? Simak Penjelasan Berikut…
Paparan gas air mata pada mata dalam konsentrasi tinggi atau di ruangan tertutup bisa berbahaya, di antaranya menyebabkan:
Dampak gas air mata pada mata yang berbahaya tersebut bisa muncul dalam hitungan jam sampai hari setelah seseorang terpapar zat ini.
Untuk meminimalkan bahaya gas air mata pada mata, seseorang yang baru terpapar zat ini perlu melakukan dekontaminasi.
Caranya dengan membilas mata dengan air bersih, air mineral, atau air mengalir. Serta memastikan tidak ada serbuk atau partikel yang tertinggal di jaringan mata. Dengan begitu, efek gas air mata pada mata bisa diminimalkan.
Baca juga: Mungkinkah Efek Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Kematian?