KOMPAS.com - Pernahkah Kamu merasakan kepala pusing sampai dunia sekitar seolah berputar-putar dan rasanya seperti kliyengan? Kondisi di atas bisa jadi tanda vertigo.
Untuk mengenal lebih lanjut masalah kesehatan ini, kenali apa itu vertigo, ciri-ciri, penyebab, dan cara mengatasinya.
Baca juga: 5 Obat Vertigo Alami yang Ampuh
Melansir National Health Service, vertigo adalah kondisi saat tubuh rasanya kehilangan keseimbangan disertai rasa pusing sampai ada sensasi lingkungan di sekitar yang bergerak atau berputar-putar.
Meskipun gejala vertigo terkadang parah sampai membuat penderita susah beraktivitas, kondisi ini bukanlah suatu penyakit. Tapi, terkadang bisa jadi gejala suatu penyakit atau masalah kesehatan tertentu.
Serangan vertigo dapat berkembang secara tiba-tiba dan berlangsung selama beberapa detik, atau bisa juga berlangsung lebih lama.
Jika Anda menderita vertigo parah, gejalanya mungkin menetap dan berlangsung selama beberapa hari.
Setelah mengetahui apa itu vertigo, perlu Kamu ketahui juga bahwa terdapat dua jenis vertigo, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral.
Dilansir dari Healthline, vertigo perifer adalah jenis vertigo yang paling umum dan dapat terjadi akibat dari masalah di telinga bagian dalam, atau saraf vestibular, yang mengontrol keseimbangan.
Sedangkan vertigo sentral terjadi akibat dari adanya masalah di otak. Jenis vertigo ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi yang berbeda, termasuk stroke, tumor otak, migrain, cedera otak traumatis, dan infeksi.
Baca juga: 8 Gejala Vertigo dan Cara Mengatasinya
Dilansir dari BetterHealth, ada beberapa ciri-ciri vertigo yang khas dan perlu Kamu kenali, antara lain:
Umumnya, ciri-ciri vertigo yang muncul di atas dapat menetap atau hilang timbul selama beberap detik, menit, hingga hari, tergantung tingkat keparahan gejala vertigo.
Baca juga: Waspada, Vertigo Bisa Jadi Gejala Stroke Batang Otak
Melansir WebMd, penyebab vertigo umumnya karena masalah telinga bagian dalam seperti BPPV, penyakit meniere, neuritis vestibular atau labirintis.
Berikut pemaparan lebih jelas mengenai penyebab-penyebab vertigo tersebut, meliputi:
BPPV atau vertigo posisi paroksismal jinak dapat terjadi ketika partikel kecil kalsium (canalith) terlepas dari lokasi normalnya dan terkumpul di telinga bagian dalam.
Telinga bagian dalam kemudian akan mengirimkan sinyal ke otak mengenai gerakan kepala dan tubuh yang relatif terhadap gravitasi.
BPPV dapat terjadi tanpa didasari oleh alasan yang diketahui, dapat terjadi karena faktor pertambahan usia.
Penyakit meniere adalah kelainan telinga bagian dalam yang disebabkan oleh penumpukan cairan dan perubahan tekanan di dalam telinga.
Keadaan ini dapat menyebabkan vertigo kambuh bersamaan dengan telinga berdenging (tinnitus) dan gangguan pendengaran.
Neuritis vestibular atau labirinitis adalah masalah telinga bagian dalam yang biasanya berhubungan dengan infeksi (umumnya virus).
Infeksi ini menyebabkan peradangan di telinga bagian dalam di sekitar saraf yang penting untuk membantu tubuh merasakan keseimbangan.
Selain penyebab-penyebab tersebut, vertigo dapat dikaitkan dengan kondisi cedera kepala atau leher, masalah otak seperti stroke atau tumor, obat-obatan tertentu yang menyebabkan kerusakan telinga, dan sakit kepala migrain.
Baca juga: Cara Mengobati Vertigo dengan Jahe
Vertigo terkadang bisa terjadi akibat beberapa masalah kesehatan yang mendasari, sehingga cara mengatasinya perlu disesuaikan akar pemicunya.
Berikut beberapa gambaran cara mengatasi vertigo yang jamak direkomendasikan tenaga kesehatan:
Rehabilitasi vestibular merupakan jenis terapi fisik yang bertujuan membantu memperkuat sistem vestibular.
Fungsi sistem vestibular memiliki peran untuk mengirimkan sinyal ke otak mengenai gerakan kepala dan tubuh yang terkait dengan gravitasi.
American Academy of Neurology merekomendasikan serangkaian gerakan kepala dan tubuh khusus untuk BPPV yang disebut dengan terapi manuver reposisi canalith.
Gerakan tersebut dilakukan untuk memindahkan tumpukan kalsium keluar dari saluran ke ruang telinga bagian dalam agar dapat diserap oleh tubuh.
Ketika menerapkan gerakan terapi ini, Anda mungkin akan mengalami gejala vertigo selama prosedur.
Dalam beberapa kasus, pemberian obat vertigo ditujukan untuk meringankan gejala seperti mual atau mabuk perjalanan saat vertigo kambuh.
Jika vertigo disebabkan oleh infeksi atau peradangan, antibiotik atau steroid dapat digunakan untuk mengurangi pembengkakan dan menyembuhkan infeksi.
Pada kasus vertigo yang diakibatkan oleh penyakit meniere, obat diuretik (pil air) dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan akibat penumpukan cairan.
Baca juga: Penyebab Vertigo dan Faktor Risikonya
Dalam beberapa kasus, tindakan operasi memang diperlukan untuk mengatasi vertigo.
Tindakan ini biasanya dilakukan apabila vertigo disebabkan oleh masalah mendasar yang lebih serius, seperti tumor atau cedera pada otak atau leher.
Nah, itu dia pemaparan mengenai apa itu vertigo, ciri-ciri vertigo, penyebab vertigo, dan cara mengatasi vertigo yang bisa Anda ketahui.
Mulai sekarang tingkatkan kewaspadaan pada penyakit ini, dan apabila mengalami gejala yang berat, Kamu bisa segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan perawatan yang tepat.
Baca juga: Vertigo: Gejala dan Cara Mengatasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.