Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sifilis pada Bayi Meningkat di Amerika maupun Indonesia

Kompas.com - 08/11/2023, 19:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Kasus sifilis meningkat 10 kali lipat selama dekade terakhir di Amerika.

Sebuah laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada Selasa (7/11/2023) menunjukkan bahwa lebih dari 3.700 bayi dilahirkan dengan sifilis pada 2022.

Jumlah tersebut lebih dari 10 kali lipat dibandingkan pada 2012.

Baca juga: Selain Sifilis dan Gonore, Ini 4 Penyakit yang Menular Lewat Seks

Peningkatan kasus sifilis pada bayi baru lahir mengikuti meningkatnya kasus penyakit menular seksual ini di kalangan wanita usia subur.

Hal itu ditambah dengan faktor sosial dan ekonomi yang menciptakan hambatan terhadap perawatan prenatal berkualitas tinggi.

Selain itu, adanya penurunan infrastruktur dan sumber daya untuk mencegah sifilis yang berkelanjutan.

“Kami menyerukan kepada penyedia layanan kesehatan, sistem kesehatan masyarakat, dan masyarakat untuk mengambil langkah tambahan guna menghubungkan ibu dan bayi dengan layanan yang mereka butuhkan,” kata CDC Chief Medical Officer Debra Houry.

Baca juga: 8 Tanda-tanda Sifilis pada Wanita yang Harus Diwaspadai

Kasus sifilis di Indonesia

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, penyakit sifilis atau raja singa di Indonesia jauh lebih tinggi.

Ada sebanyak 20.783 orang dari berbagai daerah di Indonesia yang terkonfirmasi terinfeksi penyakit sifilis selama 2022.

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2016-2022), kasus sifilis di Indonesia meningkat dari 12 ribu menjadi hampir 21 ribu.

Baca juga: Tanda-tanda Sifilis pada Bayi yang Perlu Diwaspadai

Setiap tahun kasusnya naik rata-rata 17.000 hingga 20.000.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Muhammad Syahril mengatakan bahwa presentase pengobatan pada pasien sifilis masih rendah.

Pasien ibu hamil dengan sifilis yang diobati hanya berkisar 40 persen pasien.

Sisanya, sekitar 60 persen tidak mendapatkan pengobatan dan berpotensi menularkan dan menimbulkan cacat pada anak yang dilahirkan.

Baca juga: 5 Komplikasi Sifilis yang Harus Diwaspadai

“Rendahnya pengobatan dikarenakan adanya stigma dan unsur malu," kata dr. Syahril seperti yang dikutip dari Sehat Negeriku pada 8 Mei 2023.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau