KOMPAS.com - Demam berdarah (DBD) dan biang keringat (keringat buntet) adalah masalah kesehatan yang sama-sama ditandai dengan munculnya bintik merah di tubuh.
Meskipun gejala bintik merah kedua penyakit ini sekilas mirip, ada beberapa perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui bedanya
Baca juga: 4 Ciri-ciri Bintik Merah Demam Berdarah (DBD)
Perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat dapat dilihat dari area bintik merah di tubuh, bentuk bintik merah, munculnya efek rasa gatal, penyebab, dan cara mengobatinya. Berikut penjelasannya:
Melansir DermNetNZ, cara membedakan bintik merah DBD atau bukan salah satunya bisa dengan melihat area bintik merah yang muncul di tubuh.
Untuk diketahui, bintik merah DBD akan muncul sekitar 3-4 hari setelah penderitanya mengalami demam. Munculnya bintik merah ini terjadi hampir diseluruh area tubuh.
Sedangkan, bintik merah pada miliaria atau biang keringat pada anak umumnya muncul di batang tubuh, lipatan kulit leher, serta aksila atau selangkangan.
Lalu, pada orang dewasa, miliaria sering mempengaruhi area batang tubuh bagian atas, kulit kepala, leher, atau area tubuh yang sering bergesekan dengan pakaian.
Baca juga: 3 Ciri-ciri Bintik Merah Gejala Flu Singapura
Melansir Sitaram Bhartia Institute of Science and Research, ciri ciri bintik merah DBD bisa dikenali dari bentuknya yang tampak tertanam di bawah kulit, tidak terlalu menonjol, dan saat di tekan bintik ini tidak akan memudar.
Sedangkan, bintik merah pada biang keringat terkadang membengkak, terasa hangat saat diraba, dan terkadang terdapat lepuh berisi nanah.
Perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat selanjutnya dapat dilihat dari efek gatal yang menyertai gejalanya.
Dapat diketahui, bintik merah yang muncul saat demam berdarah terkadang bisa terasa gatal.
Anda mungkin juga merasakan peningkatan sensitivitas kulit bersamaan dengan pembengkakan telapak tangan atau telapak kaki saat bintik merah ini muncul.
Sedangkan, bintik merah pada biang keringat terasa sangat gatal disertai dengan nyeri, seperti dicubit atau ditusuk-tusuk sehingga membuat penderitanya tidak nyaman. Namun jangan khawatir, kondisi ini tidak berbahaya.
Melansir Healthdirect, bintik merah yang terbentuk akibat DBD tidak memiliki obat khusus untuk menyembuhkan gejala ini. Perawatan dilakukan untuk meringankan gejala penyakit.
Cara terbaik untuk merawat kulit gatal dan terkelupas akibat ruam DBD adalah dengan menggunakan krim pelembab kulit yang menenangkan.
Sedangkan, bintik merah pada biang keringat memiliki banyak opsi pengobatan yang bisa dicoba.
Namun, kunci utamanya adalah memastikan kulit kering dan dingin agar tidak memicu keringat muncul.
Cobalah untuk menghindari panas dan kelembapan berlebih. Anda bisa memakai AC atau kipas angin, serta gunakan pakai pakaian yang longgar serta berbahan katun untuk mencegah ruam dan gatal berlebih.
Baca juga: 5 Ciri-ciri Bintik Merah Gejala Campak yang Khas
Penyebab munculnya bintik DBD berasal dari penurunan kadar trombosit darah. Banyak dan sedikitnya bintik merah ini tergantung pada tinggi atau rendahnya kadar trombosit bayi
Sedangkan, bintik merah pada miliaria atau biang keringat disebabkan oleh penyumbatan dan peradangan saluran keringat akibat panas dan kelembapan tinggi.
Setelah menyimak perbedaan bintik merah DBD dan biang keringat di atas, kini Anda sekilas dapat mengenali perbedaan gejala bintik merah pada kedua penyakit tersebut. Jangan keliru lagi membedakan gejala bintik merah untuk kedua penyakit ini lagi.
Baca juga: 7 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.