Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Diabetes Berisiko Lebih Tinggi Sebabkan Pneumonia

Kompas.com - 29/11/2023, 09:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Semua orang berisiko terkena pneumonia, tetapi risikonya akan lebih tinggi ketika Anda menderita diabetes.

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Rudy Kurniawan mengatakan bahwa penderita diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2 akan selalu dalam risiko lebih tinggi untuk terkena pneumonia karena sistem imun tubuh menurun.

"Maka dari itu, mereka (penderita diabetes) harus lebih ekstra waspada dalam menjaga kesehatannya," kata dr. Rudy seperti yang dikutip dari Antara pada Selasa (28/11/2023).

Baca juga: 9 Penyebab Anak Demam Hanya di Kepala, Termasuk Pneumonia

Ia mengatakan bahwa pemberian vaksin pneumonia sudah menjadi standar yang dikeluarkan oleh International Diabetes Federation sebagai salah satu jenis vaksin yang direkomendasikan untuk penderita diabetes di seluruh dunia.

"Vaksin pneumonia sangat dianjurkan karena bertujuan untuk memberikan stimulus pada tubuh guna memproduksi antibodi yang dapat melawan bakteri dan virus," terangnya.

Ia menjelaskan bahwa vaksin pneumonia dapat diberikan pada orang dewasa mulai dari usia 18 tahun ke atas dan diberikan satu kali seumur hidup.

"Vaksin pneumonia sendiri bisa didapatkan di fasilitas layanan kesehatan, seperti klinik dan rumah sakit," lanjutnya.

Baca juga: BPOM Beri Izin Edar Vaksin Valenina untuk Cegah Pneumonia Pada Anak

Faktor risiko pneumonia

Penyebab pneumonia adalah bakteri, virus, atau jamur, yang masuk ke paru-paru dan menyebabkan infeksi.

Dr. Rudy mengatakan bahwa itu bisa dialami siapa saja tanpa memandang usia.

Namun, paling berisiko dialami oleh orang-orang yang memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti merokok, pengguna alkohol, dan terpapar asap, gas, juga bahan kimia berbahaya.

Sementara, diabetes hanya salah satu dari faktor komorbid yang akan membuat Anda lebih mungkin terkena pneumonia.

Baca juga: Punya Gejala yang Mirip, Berikut Beda Asma dan Pneumonia

Faktor komorbid dan penyakit bawaan lainnya yang bisa memengaruhi, meliputi penyakit kronis paru-paru, jantung, ginjal, dan asma.

"Risiko pneumonia meningkat pada bayi di bawah dua tahun dan orang dewasa di atas 50 tahun," ujarnya.

Mengutip National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), dua kelompok usia berisiko lebih tinggi terkena pneumonia karena memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Apalagi, bayi yang lahir prematur dan lansia yang memiliki komorbid.

Baca juga: 10 Cara Mengobati Pneumonia secara Alami, Perawatan Medis, dan Obat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau