Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengidap HIV/AIDS Rentan Terkena Monkeypox, Begini Penjelasan Ahli

Kompas.com - 01/12/2023, 12:00 WIB
Agustin Tri Wardani,
Ria Apriani Kusumastuti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa orang kerap beranggapan jika pengidap HIV/AIDS rentan terkena penyakit monkeypox. Mengapa hal ini bisa terjadi? Simak penjelasan ahli berikut.

Melansir World Health Organization (WHO), monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Orthopoxvirus.

Gejala umum monkeypox ini adalah muncul ruam kulit atau lesi mukosa yang dapat berlangsung selama 2-4 minggu disertai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri punggung, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Penyakit monkeypox dapat menular melalui kontak fisik dengan orang yang mengidap penyakit, dengan bahan yang terkontaminasi, atau dengan hewan yang terinfeksi.

Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui alasan kenapa pengidap HIV/AIDS rentan terkena monkeypox serta tindakan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencegahnya.

Baca juga: Sudah Masuk Indonesia, Bagaimana Melindungi Diri dari Monkeypox?

Mengapa pengidap HIV/AIDS rentan terkena monkeypox?

Anggota dewan pertimbangan PB IDI, sekaligus Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD-KHOM, menjelaskan alasan mengapa pengidap HIV/AIDS rentan terkena penyakit menular monkeypox.

Ia mengatakan jika di Indonesia penularan cacar monyet baru-baru ini mengalami peningkatkan meskipun kasusnya masih jauh di bawah angka 100 orang.

Namun, dari banyaknya kasus cacar monyet di Indonesia, lebih dari 50 persen pasien yang terkena monkeypox mengidap HIV.

"Beberapa bulan terakhir ini terjadi penularan yang makin lama makin banyak. Namun, makin lama makin banyak itu juga tidak perlu panik, karena masih jauh di bawah angka 100 yang tertular," kata dr. Zubairi dalam pertemuan virtual yang diadakan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dalam rangka Hari AIDS Sedunia, pada Kamis (30/11/2023).

"Nah, dari sekitar angka itu memang lebih dari 50 persen adanya pada laki-laki dengan HIV," imbuhnya.

Melansir Fakultas Kedokteran Univeristas Indonesia, berdasarkan total kasus cacar monyet di dunia, terdapat sekitar 30 hingga 40 persen orang yang terkena monkeypox juga terinfeksi HIV/AIDS.

Dr. Zubairi kemudian memberikan penjelasan mengenai alasan yang mendasari penderita HIV rentan tertular monkeypox yaitu karena adanya risiko penularan dari seks dan sistem kekebalan tubuh penderita HIV yang rendah.

"Karena rupanya pertama adalah mengenai penularan, yang kedua adalah mengenai sistem kekebalan. Penularan yang terbanyak adalah penularan melalui hubungan seksual untuk cacar monyet ini," kata Zubairi.

Meskipun begitu, penyakit cacar monyet dapat menyerang siapa saja, baik dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah maupun normal.

Namun, pengidap HIV/AIDS akan lebih mudah terinfeksi berbagai penyakit yang disebabkan oleh kuman, virus, bahkan patogen sekalipun dan salah satunya adalah monkeypox.

Hal tersebut disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) yang rendah karena sel darah putih sudah hancur dan jumlahnya di tubuh menurun.

Kabar baiknya, penyakit cacar monyet hampir semuanya bisa sembuh sendiri sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dan panik dalam menanggapi masalah kesehatan ini.

Pada kondisi yang berat, pasien cacar monyet memang akan membutuhkan beberapa pengobatan yang mirip dengan obat untuk penyakit cacar agar dapat mempercepat proses penyembuhan.

Selain itu, Zubairi menekankan bahwa jangka waktu penyembuhan cacar monyet paling tidak memerlukan waktu kurang dari sebulan.

Kasus kematian akibat monkeypox sendiri secara internasional juga masih rendah yaitu di bawah 1 persen.

"Tidak usah khawatir, tidak ada sebulan juga akan sembuh. Dan yang meninggal, yang saya tahu, satu orang. Artinya angka kematian internasional pun juga rendah banget. Rata-rata di bawah 1 persen," ucapnya.

Kesimpulannya, orang dengan HIV/AIDS khususnya yang belum teratasi, atau memiliki jumlah virus HIV di dalam tubuh yang masih tinggi, harus bisa lebih hati-hati dan waspada akan penyakit-penyakit menular, seperti monkeypox.

Perlu diperhatikkan juga, semua ODHA yang terinfeksi cacar monyet harus terus mendapatkan terapi antiretroviral dan profilaksis infeksi oportunistik sesuai indikasi HIV/AIDS.

Terpi ini penting dilakukan untuk mencegah kambuhnya HIV/AIDS atau kondisi lain yang dapat mempersulit pengobatan cacar monyet.

Baca juga: Bagaimana HIV Menular dari Orang ke Orang?

Cara mencegah penularan monkeypox pada pengidap HIV/AIDS

Siapa pun yang melakukan kontak dekat atau hubungan seksual dengan orang dengan gejala monkeypox akan berisiko tertular.

Utamanya pencegahan dapat dilakukan dengan mengikuti vaksinasi.

Melansir CDC, vaksin untuk mencegah monkeypox yang dianggap aman bagi orang yang mengalami gangguan kekebalan, termasuk pengidap HIV/AIDS, adalah vaksin JYNNEOS.

Selain dengan vaksin, berikut ini beberapa cara pencegahan monkeypox pada pengidap HIV/AIDS, meliputi:

  • Mengisolasi diri dari orang dan hewan peliharaan yang terinfeksi
  • Menghindari kontak dekat atau melakukan aktivitas seksual dengan orang yang terinfeksi
  • Rutin membersihkan tangan dengan sabun dan air atau cairan pembersih tangan berbahan dasar alkohol
  • Mengupayakan vaksinasi jika melakukan kontak erat dengan pasien yang sudah terkonfirmasi monkeypox sebagai proses pencegahan
  • Mengonsumsi makanan apa pun yang mengandung daging hewani dengan kondisi yang sudah matang
  • Rutin melakukan pemeriksaan dan pengobatan HIV/AIDS dengan dokter, agar bisa terdiagnosis sejak dini apabila mengalami gejala monkeypox

Memahami mengapa pengidap HIV/AIDS rentan terkena monkeypox sangatlah penting agar bisa melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.

Tentunya, monkepox ini menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai oleh semua kalangan.

Pastikan Anda memiliki gaya hidup yang sehat dan diimbangi dengan mengikuti vaksinasi untuk mencegah penularan penyakit monkeypox ini.

Baca juga: Update: Terdapat 57 Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau