Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Macam Infeksi Oportunistik Akibat Tertular HIV/AIDS

Kompas.com - 30/08/2022, 15:02 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Infeksi oportunistik merupakan komplikasi akibat human immunodeficiency virus (HIV) yang sudah berkembang menjadi acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Ini merupakan kondisi serius yang harus mendapat penanganan tepat dari layanan kesehatan.

HIV adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan dan melemahkan pertahanan tubuh saat terserang infeksi.

Tahap atau stadium lanjut dari HIV yang tidak diobati bisa berkembang menjadi AIDS. Pada fase AIDS, jumlah sel CD4 turun drastis di bawah 200.

Baca juga: 5 Cara untuk Menurunkan Risiko Tertular HIV/AIDS

Ketika sel CD4 sangat minim, tubuh semakin kesulitan melawan infeksi. Kondisi ini menyebabkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mengalami infeksi oportunistik.

Infeksi oportunistik merupakan infeksi akibat jamur, virus, parasit, atau bakteri yang terjadi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, seperti pengidap HIV/AIDS.

Berikut 4 macam infeksi oportunistik yang kerap terjadi pada penderita HIV/AIDS.

1. Kandidiasis

Kandidiasis adalah infeksi oportunistik (IO) yang sangat umum pada orang terinfeksi HIV/AIDS. Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut kandida.

Infeksi jamur ini menyebabkan gangguan kesehatan pada mulut, tenggorokan, kerongkongan, jaringan paru-paru dalam, hingga vagina.

Kandidiasis yang menyerang vagina menyebabkan vulva meradang dan gatal-gatal yang intens. Selain itu, muncul pula cairan putih kental dari vagina.

Sementara itu, kandidiasis yang menyerang mulut atau biasa disebut oral lebih sering menyerang bayi yang tertular HIV/AIDS dari sang ibu serta orang dengan defisiensi imun.

Kandidiasis oral umumnya menyebabkan retak pada ujung mulut. Apabila infeksi menyebar ke tenggorokan makan Anda akan mengalami esofagitis. Gejalanya berupa gumpalan putih seperti busa atau bintik merah.

Kandidiasis oral juga menyebabkan hilang napsu makan karena kesulitan menelan, sakit tenggoorkan, hingga mual.

Baca juga: Bahaya Penyakit HIV yang Harus Jadi Perhatian

2. Pneumocystis pneumonia (PCP)

Pneumocystis pneumonia (PCP) adalah infeksi serius yang disebabkan oleh jamur Pneumocystis jirovecii.

Kebanyakan orang yang mengalami PCP memiliki kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan mereka. Sekitar 30-40 persen orang yang terkena PCP mengidap HIV/AIDS.

Dilansir dari CDC, berikut beberapa gejala PCP yang sering dirasakan ODHA.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau