Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kasus Cacar Monyet di Indonesia Tembus 30, Ini Saran Dokter

Kompas.com - 03/11/2023, 11:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

 

KOMPAS.com - Kasus cacar monyet di Indonesia terus bertambah. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, terdapat 30 kasus cacar monyet di Indonesia, per Kamis (2/11/2023).

Kasus cacar monyet di Indonesia ditemukan di DKI Jakarta, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Bandung. Berikut sebarannya:

  • Kota Bandung: 1 kasus
  • Kabupaten Tangerang: 2 kasus
  • Kota Tangerang: 1 kasus
  • Kota Tangerang Selatan: 1 kasus
  • DKI Jakarta: 25 kasus.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Ruam Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai

Berdasarkan data yang dikonfirmasi Kemenkes, seluruh pasien monkeypox di Indonesia berjenis kelamin laki-laki dan penularannya melalui kontak seksual.

Untuk menekan angka penyebaran monkeypox di Indonesia, simak saran dokter terkait pencegahan cacar monyet dan pengobatannya.

Cara mencegah cacar monyet menurut dokter

Seperti diketahui, penularan cacar monyet paling banyak terjadi akibat kontak fisik erat dan hubungan seksual berisiko dengan penderita monkeypox.

Karena itu, cara utama untuk mencegah cacar monyet yaitu dengan menghindari hubungan intim dengan pengidap cacar monyet.

Kepala seksi surveilans epidemiologi dan imunisasi di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama, MKM juga membagikan beberapa cara pencegahan cacar monyet yaitu:

  • Pola hidup bersih dan sehat pakai masker, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun.
  • Hindari kontak fisik padakulit dan luka dengan individu yang dicurigai mengidap cacar monyet atau seseorang dengan penyakit kulit
  • Berhubungan seksual yang aman, sehat, bersih.
  • Hindari hubungan seksual baik oral maupun genital jika sedang demam, memiliki gejala lenting berisi nanah, jerawat, ruam kemerahan, atau koreng
  • Vaksin cacar monyet pada kelompok rentan berisiko tinggi.

Baca juga: 6 Fakta tentang Cacar Monyet yang Perlu Anda Ketahui

Pengobatan cacar monyet

Ketua Pencegahan Infeksi dan Kontrol Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Ari Prayitno mengatakan, untuk cacar monyet dengan gejala ringan maka cukup lakukan isolasi mandiri sampai gejala monkeypox mereda.

Jika terdapat lesi, tunggu sampai keropeng rontok dan membentuk kulit baru.

"Untuk gejala ringan dari cacar monyet cukup lakukan isolasi mandiri dan bisa dirawat di tempat tinggal namun harus terpisah dari orang lain seperti di rumah sakit," kata Ari pada diskusi daring Tatalaksana Monkeypox yang digelar RSCM dan FKUI, Kamis (2/11/2023).

Sementara itu, pada pasien cacar monyet dengan gejala berat, harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dalam diskusi yang sama, dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Hanny Nilasari, Sp. D.V.E., Subsp. Ven,. FINSDV, FAADV menjelaskan bahwa penanganan pasien cacar monyet disesuaikan dengan gejalanya.

Saat mengalami demam, pasien cacar monyet dapat mengonsumsi analgesik seperti parasetamol, tramadol, atau obat lain yang dianjurkan dokter.

Kemudian untuk mengatasi ruam atau kondisi kulit dapat dengan antihistamin seperti loratodin.

Baca juga: 7 Gejala dan Penularan Cacar Monyet pada Bayi

Sementara itu, obat antivirus diberikan pada penderita cacar monyet dengan kondisi berat, seperti mengalami sepsis, memiliki riwayat dematitis atopik, ibu hami atau menyusui, dan mengalami komplikasi.

Setelah menyimak cara mencegah monkeypox dan mengetahui pengobatannya, kita dapat melindungi diri dari penularan infeksi virus ini sehingga tidak ada pertambahan kasus cacar monyet di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com