Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Gejala Batu Empedu pada Laki-laki, Nyeri Perut dan Gatal-gatal

Kompas.com - 12/12/2023, 18:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit batu empedu dapat menyerang laki-laki, wanita, anak-anak, dan lansia. Gejala batu empedu pada laki-laki sama dengan yang terjadi pada wanita.

Sebelum membahas gejalanya, simak terlebih dahulu pengertian batu empedu berikut.

Baca juga: 10 Faktor Risiko Penyebab Batu Empedu, Termasuk Obesitas

Apa itu batu empedu?

Batu empedu adalah endapan empedu mengeras yang terbentuk di kantung empedu.

Untuk diketahui, empedu adalah cairan pencernaan yang diproduksi hati yang berfungsi dalam mendukung kerja enzim pencernaan, membantu fungsi enzim lipase, dan membunuh bakteri yang dapat membahayakan tubuh.

Endapan empedu atau disebut batu empedu memiliki ukuran yang berbeda-beda, dari kecil seperti butiran pasir hingga sebesar bola golf.

Beberapa orang mungkin hanya memiliki satu batu empedu, namun ada juga yang jumlahnya banyak sehingga menyebabkan penyumbatan pada saluran empedu.

Dikutip dari Cleveland Clinic, batu empedu dapat hancur dan keluar dari tubuh dengan sendirinya atau setelah penderita menjalani perawatan medis.

Pengobatan batu empedu bertujuan untuk memecah batu menjadi partikel kecil dan bisa keluar lewat BAB atau feses.

Selain dengan obat, dapat juga dilakukan prosedur kombinasi endoskopi dengan sinar X untuk memecah atau menghilangkan batu empedu.

Baca juga: Apa yang Dirasakan saat Sakit Batu Empedu? Begini Penjelasan Dokter

Apa saja gejala batu empedu pada laki-laki?

Tanda-tanda batu empedu umumnya sama sehingga tidak ada ciri spesifik pada jenis kelamin tertentu.

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut gejala batu empedu pada pria maupun wanita yang perlu Anda ketahui:

  1. Muncul rasa sakit tiba-tiba di perut bagian kanan atas yang kian parah seiring waktu
  2. Nyeri menusuk secara tiba-tiba dan semakin parah pada bagian tengah perut, tepatnya di bawah tulang dada
  3. Sakit perut dan mual-mual sehabis makan daging, jeroan, dan gorengan
  4. Mual muntah
  5. Badan mengunig
  6. Sakit punggung, tepatnya di antara tulang belikat
  7. Nyeri di bahu kanan
  8. Sering bersendawa atau kentut karena penumpukan gas di pencernaan
  9. Panas dingin
  10. Kehilangan nafsu makan
  11. Diare
  12. Maag
  13. Kolik
  14. Perut kembung
  15. Gatal-gatal.

Pada sebagian kasus, gejala batu empedu mungkin tidak dirasakan oleh penderitanya.

Hal itu karena jumlah batu empedu hanya sedikit dan berukuran kecil sehingga tidak menyebabkan penyumbatan pada saluran empedu.

Namun jika terjadi penyumbatan, seseorang bisa merasakan nyeri akibat batu empedu selama beberapa menit hingga beberapa jam.

Baca juga: 3 Cara Mengobati Batu Empedu dengan Operasi, Obat, dan secara Alami

Kapan perlu ke dokter?

Anda dapat periksa ke dokter jika merasakan nyeri menusuk di perut bagian kanan atas atau tengah yang dicurigai sebagai gejala penyakit batu empedu.

Anda juga perlu segera mendapat pertolongan medis jika mengalami tanda-tanda batu empedu mengalami komplikasi yang serius, seperti:

  • Sakit perut hebat hingga membuat Anda tidak bisa duduk dengan tenang atau menemukan posisi yang nyaman
  • Kulit dan bagian putih mata menguning
  • Demam atau kenaikan suhu tubuh tinggi disertai menggigil.

Dengan mengenali gejala batu empedu serta kapan perlu ke dokter, Anda dapat lebih mewaspadai masalah kesehatan ini.

Pemberian obat atau perawatan medis sesuai anjuran dokter dapat memberi peluang Anda sembuh dari penyakit batu empedu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau