Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Perbedaan Diabetes Kering dan Basah menurut Dokter

Kompas.com - 14/12/2023, 15:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Awam sering kali menyebut penyakit diabetes kering dan basah. Istilah ini sebenarnya tidak ada di dunia medis.Namun, mengacu pada penampilan luka yang muncul akibat penyakit diabetes. 

Untuk diketahui, diabetes kering adalah kondisi yang menggambarkan luka diabetes kering. Sedangkan diabetes basah adalah kondisi yang menggambarkan luka diabetes basah atau dengan nanah. 

Lantas, apa perbedaan diabetes kering dan basah? Untuk mengenali bedanya kedua konsumsi ini, simak penjelasan berikut. 

Baca juga: 5 Stadium Luka Diabetes Sesuai Perkembangan Penyakit Menurut Dokter

Perbedaan diabetes kering dan basah

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes dari RS Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta Dr. dr. Em Yunir, SpPD-KEMD menjelaskan beberapa bedanya diabetes kering dan basah lewat webinar Sabtu (9/12/2023).

Berikut penjabaran perbedaan diabetes kering dan basah yang perlu diketahui:

  • Perbedaan penyebab diabetes kering dan basah

Dokter yang akrab disapa Yunir ini mengatakan, bedanya diabetes kering dan basah dapat dilihat dari akar penyebabnya, yaitu gangguan pembuluh darah dan kerusakan saraf.

Terdapat beberapa pasien yang dominan mengalami diabetes dengan gangguan saraf, dan yang lain mengalami dominan pada gangguan pembuluh darah.

“Nah, kalau pembuluh darahnya yang terkena lebih dominan, itu yang kita menyebabkan aliran darah ke bawah itu menjadi terhenti atau mati dan menyebabkan luka kering,” jelas dia.

Ketika aliran darah tersumbat di area tubuh tertentu, dampaknya bagian tubuh tersebut tidak mendapatkan oksigen, sehingga kondisinya bisa memburuk sampai mati jaringan.

Sedangkan, diabetes basah biasanya disebabkan gangguan saraf. Pasien diabetes basah umumnya alirah darahnya masih baik.

“Aliran darah masih baik, sehingga begitu ada luka, ada kematian jaringan, tubuh berusaha untuk menetralisir dengan mengirim cairan atau mungkin aliran darah yang lebih baik, lebih banyak,” imbuh Yunir.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Luka Diabetes Parah agar Terhindar dari Amputasi

  • Perbedaan bentuk luka diabetes kering dan basah

Perbedaan diabetes kering dan basah juga bisa dikenali dari bentuk lukanya. Pada kondisi luka diabetes tingkat 4 atau 5, luka cenderung berwarna hitam, mengkerut, dan mengering.

Kondisi menghitamnya bagian tubuh tersebut disebut dengan gangren kering atau lazim dikenal awam dengan diabetes kering.

“Warna kaki pasien yang grade 4 atau grade 5 warnanya sudah hitam. Ya sebatas telapak kaki. Nah, itu kita sebut sebagai gangren kering karena kerusakan yang terjadi tidak basah,“ kata Yunir.

Menurut Healthline, gangren adalah adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jaringan tubuh mati karena aliran darah ke suatu area tubuh terganggu.

Sedangkan, pada beberapa kasus diabetes basah, bagian tubuh yang mengalami infeksi parah akan menjadi basah, berair, dan menghasilkan nanah yang lebih banyak.

“Kondisi lukanya itu benar-benar basah, mengandung nanah sampai menetes, dan kalau kita pencet itu juga keluar cairan nanah dari dalam,” ujar Yunir.

Baca juga: Cara Merawat Luka Diabetes di Kaki untuk Cegah Amputasi

  • Efek diabetes kering dan basah

Ganggren yang tidak diobati dengan tepat bisa memunculkan luka diabetes bau tidak enak dan menganggu kenyamanan.

“Baunya busuk, baunya seperti bau, mungkin ya, mohon maaf, bau bangkai. Itu akibat luka diabetes infeksi dan enggak diobati," kata Yunir.

Jika luka yang diidentifikasi memiliki tanda hitam dan kering, maka luka ini disebut luka kering atau diabetes kering.

Namun apabila dalam waktu singkat luka tersebut menjadi bau, basah, dan bernanah maka disebut diabetes basah.

“Kalau dalam waktu singkat lukanya menjadi basah, bau, bernanah, oh ini diabetes atau gangrene basah,” kata Yunir.

Untuk diketahui, beberapa kasus pasien mengalami kondisi campur di pertengahan waktu.

“Walaupun nanti di tengah-tengah ada juga yang campur, ada yang nanahnya juga banyak tapi sistem sarafnya juga sudah rusak,” jelas Yunir.

Itulah penjelasan perbedaan diabetes kering dan basah menurut ahli. Penderita diabetes yang khawatir atau mengalami masalah kesehatan ini ada baiknya untuk rutin konsultasi ke dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau