Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2023, 18:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

Menurut penelitian yang melibatkan 1.000 orang ini, terdapat saraf yang mengikat kedua sisi kanan dan kiri otak secara bersamaan.

Bagian otak kanan dan kiri lantas melakukan pemrosesan fungsi berbeda, sehingga tidak ada sisi dominan otak secara keseluruhan.

Dalam melakukan penelitian, para ahli mengukur aktivitas otak sebelah kiri dan kanan menggunakan alat pemindaian MRI. 

Hasilnya menunjukkan, seseorang menggunakan kedua belahan otak dalam melakukan fungsinya, dan tidak memiliki sisi dominan antara otak kanan atau kiri. Namun, aktivitas otak yang terlibat ini memang tergantung tugas yang sedang dikerjakan.

Baca juga: Tanpa Suplemen, Ini Cara Tingkatkan Fungsi Otak

Sebagai gambaran, selama ini ada anggapan kendali bahasa berada di otak kiri. Dan terdapat area di separuh otak kanan yang mengontrol pergerakan lengan dan kaki kiri (dan sebaliknya).

Sementara itu, kerusakan otak bagian depan dikaitkan dengan berkurangnya motivasi, kesulitan perencanaan, dan gangguan kreativitas.

Sedangkan kerusakan otak bagian belakang (korteks oksipital) menyebabkan kebutaan atau gangguan penglihatan.

Ini hanyalah beberapa contoh bagaimana bagian otak tertentu tampak bertanggung jawab atas fungsi tertentu. Jadi, lokasi otak memang penting tapi tidak mengendalikan kepribadian cenderung kreatif, logis, intuitif atau rasional.

Kesimpulannya, seseorang tidak hanya menggunakan otak kanan atau kiri saja ketika melakukan sesuatu.

Meskipun kedua sisi otak berfungsi secara berbeda, tapi kedua bagian ini bakal bekerja sama dan saling melengkapi dalam menjalankan fungsinya untuk tubuh. 

Setelah menyimak penjelasan beda otak kanan dan kiri di atas, kini Anda tak perlu percaya lagi mitos salah satu bagian otak bisa memengaruhi kepribadian dan cara berpikir seseorang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com