Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/12/2023, 18:01 WIB
Agustin Tri Wardani,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah orang selama ini menganggap beda otak kanan dan kiri dapat memengaruhi cara berpikir, kepribadian, atau gaya saat melakukan sesuatu.

Orang yang punya otak kanan lebih dominan kerap dianggap lebih kreatif dan cenderung melakukan sesuatu berdasarkan intuisi.

Sebaliknya, orang yang dominan otak kiri dianggap lebih logis, analitis, memperhatikan detail, dan kuantitatif. 

Padahal, faktanya perbedaan otak kanan dan kiri dari sisi kesehatan baru dicermati ketika ada sebagian sisi otak yang terganggu. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menyimak artikel berikut ini.  

Baca juga: Fungsi Otak dan Cara Menjaga Kesehatannya

Muasal beda otak kanan dan kiri

Melansir Healthline, perbedaan fungsi otak kanan dan kiri kali pertama dicetuskan Nobel Roger W. Sperry pada 1960-an silam.

Berikut perbedaan otak kanan dan kiri menurut penelitian yang dikerjakan Sperry:

  • Otak kiri

Orang yang dominan menggunakan otak kiri cenderung lebih verbal, analitis, dan teratur dibandingkan orang yang dominan otak kanan.

Sehingga, orang yang dominan otak bagian ini lebih baik dalam hal membaca, menulis, dan berhitung.

Menurut Sperry, fungsi otak kiri menjadi pusat kemampuan dalam hal:

  • Logika
  • Pengurutan
  • Berpikir linier
  • Matematika
  • Fakta
  • Berpikir dengan kata-kata

Baca juga: 5 Makanan yang Meningkatkan Fungsi Otak

  • Otak kanan

Masih menurut Sperry, orang yang dominan otak kanan cenderung lebih visual dan intuitif dibandingkan orang yang dominan otak kiri.

Jadi, orang yang dominan dengan bagian otak ini dianggap memiliki cara berpikir yang lebih kreatif, tapi kurang terorganisir.

Sperry menyebut, fungsi otak kanan mengendalikan:

  • Imajinasi
  • Kreativitas
  • Pemikiran holistik
  • Intuisi
  • Seni
  • Irama
  • Isyarat nonverbal
  • Visualisasi perasaan
  • Melamun

Penelitian mengenai beda otak kanan dan kiri berdasarkan fungsinya tersebut lantas memunculkan teori dan anggapan luas bahwa manusia memiliki satu sisi otak yang lebih dominan, antara kanan dan kiri.

Baca juga: Riset Buktikan Perut Buncit Bikin Fungsi Otak Terganggu, Kok Bisa?

Studi lanjutan beda otak kanan dan kiri cuma mitos

Seiring berjalannya waktu, jamak bermunculan studi yang membantah riset yang dikerjakan Nobel Roger W. Sperry. 

Dikutip dari Harvard Health Publishing, penelitian pada 2013 menunjukkan, beda otak kanan dan kiri dalam mengendalikan fungsi atau cara berpikir seseorang tidak benar atau mitos. 

Menurut penelitian yang melibatkan 1.000 orang ini, terdapat saraf yang mengikat kedua sisi kanan dan kiri otak secara bersamaan.

Bagian otak kanan dan kiri lantas melakukan pemrosesan fungsi berbeda, sehingga tidak ada sisi dominan otak secara keseluruhan.

Dalam melakukan penelitian, para ahli mengukur aktivitas otak sebelah kiri dan kanan menggunakan alat pemindaian MRI. 

Hasilnya menunjukkan, seseorang menggunakan kedua belahan otak dalam melakukan fungsinya, dan tidak memiliki sisi dominan antara otak kanan atau kiri. Namun, aktivitas otak yang terlibat ini memang tergantung tugas yang sedang dikerjakan.

Baca juga: Tanpa Suplemen, Ini Cara Tingkatkan Fungsi Otak

Sebagai gambaran, selama ini ada anggapan kendali bahasa berada di otak kiri. Dan terdapat area di separuh otak kanan yang mengontrol pergerakan lengan dan kaki kiri (dan sebaliknya).

Sementara itu, kerusakan otak bagian depan dikaitkan dengan berkurangnya motivasi, kesulitan perencanaan, dan gangguan kreativitas.

Sedangkan kerusakan otak bagian belakang (korteks oksipital) menyebabkan kebutaan atau gangguan penglihatan.

Ini hanyalah beberapa contoh bagaimana bagian otak tertentu tampak bertanggung jawab atas fungsi tertentu. Jadi, lokasi otak memang penting tapi tidak mengendalikan kepribadian cenderung kreatif, logis, intuitif atau rasional.

Kesimpulannya, seseorang tidak hanya menggunakan otak kanan atau kiri saja ketika melakukan sesuatu.

Meskipun kedua sisi otak berfungsi secara berbeda, tapi kedua bagian ini bakal bekerja sama dan saling melengkapi dalam menjalankan fungsinya untuk tubuh. 

Setelah menyimak penjelasan beda otak kanan dan kiri di atas, kini Anda tak perlu percaya lagi mitos salah satu bagian otak bisa memengaruhi kepribadian dan cara berpikir seseorang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau