Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Dampak Merokok pada Penderita Diabetes yang Harus Diwaspadai

Kompas.com - 22/01/2024, 13:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Merokok adalah salah satu yang perlu Anda hindari, jika didiagnosis menderita diabetes.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention (CDC), apa pun jenis diabetes yang Anda derita, merokok membuat penyakit kronis ini lebih sulit dikendalikan.

Jika Anda menderita diabetes dan merokok, kemungkinan besar Anda akan mengalami masalah kesehatan serius akibat diabetes.

Baca juga: Kenapa Merokok Jadi Faktor Risiko Diabetes Tipe 2? Ini Penjelasannya

Apa dampak merokok bagi penderita diabetes?

Disari dari Food and Drug Administration (FDA) dan GoodRx Health, dampak yang serius dari merokok pada penderita diabetes, meliputi berikut:

  • Meningkatkan peradangan

Merokok meningkatkan peradangan pada tubuh. Peradangan yang tidak terkontrol menyebabkan kerusakan pada sel dan jaringan Anda.

Seiring waktu, hal ini akan memperburuk diabetes serta penyakit jantung dan ginjal.
Peradangan juga meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker dan kondisi kesehatan lain seperti serangan jantung.

Merokok meningkatkan kadar gula darah Anda. Penderita diabetes yang merokok akan lebih sulit mengendalikan gula darahnya.

Mereka juga lebih kesulitan menemukan kombinasi obat yang tepat untuk mengontrol gula darah.

Jika Anda menderita diabetes, menjaga gula darah pada kisaran normal adalah hal terpenting yang dapat Anda lakukan agar tetap sehat.

Semakin lama gula darah Anda tetap tinggi, semakin besar kemungkinan Anda terkena komplikasi kesehatan serius akibat diabetes.

Baca juga: Dampak Merokok Bisa Memengaruhi Kesuburan, Kok Bisa?

  • Meningkatkan resistensi insulin

Resistensi insulin terjadi ketika tubuh Anda tidak merespons insulin dengan tepat.

Bahan kimia berbahaya dalam rokok menyebabkan resistensi insulin. Semakin banyak Anda merokok, semakin besar resistensi insulin yang bisa Anda alami.

Padahal, merokok saja menyebabkan gula darah tinggi. Jadi, merokok dan memiliki diabetes adalah dampak negtif ganda bagi kesehatan.

  • Meningkatkan tekanan darah

Studi menunjukkan bahwa orang yang menderita diabetes dan merokok memiliki risiko lebih tinggi mengalami kerusakan pembuluh darah akibat peradangan.

Pembuluh darah menjadi kaku saat rusak. Kekakuan ini menyebabkan tekanan darah tinggi.

Tekanan darah tinggi berarti Anda perlu minum lebih banyak obat dan menyesuaikan pola makan agar tetap sehat.

Tekanan darah tinggi juga meningkatkan risiko penyakit jantung, penyakit ginjal, dan stroke.

  • Penyakit jantung

Merokok dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan memperburuk diabetes. Kedua hal ini bisa memicu penyakit jantung.

Penyakit jantung mencakup kondisi, seperti serangan jantung, gagal jantung, dan angina.

Merokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner dan kolesterol tinggi.

Merokok meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar HDL (kolesterol baik).

Seiring berjalannya waktu, kolesterol tinggi juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Baca juga: Kebiasaan Merokok dan Diabetes yang Bahaya untuk Kesehatan

  • Penyakit ginjal

Ginjal Anda bergantung pada ribuan pembuluh darah agar bisa bekerja. Ketika pembuluh darah rusak karena kadar gula darah tinggi, ginjal Anda tidak dapat melakukan tugasnya.

Hal ini membuat Anda berisiko terkena penyakit ginjal diabetik, sejenis penyakit ginjal kronis.

Orang yang merokok dan menderita diabetes juga lebih mungkin mengembangkan protein dalam urine mereka, yang selanjutnya menyebabkan gagal ginjal.

  • Kehilangan penglihatan atau kebutaan

Merokok juga meningkatkan risiko Anda terkena gangguan mata yang berhubungan dengan diabetes, seperti retinopati diabetik, katarak, dan glaukoma.

Itu karena merokok dapat meningkatkan kadar gula darah, yang menyebabkan pembuluh darah atau saraf di mata rusak.

  • Sirkulasi yang buruk dan amputasi

Merokok menyebabkan pembuluh darah kaku dan rusak. Seiring waktu, itu juga menimbulkan bekas luka.

Hal tersebut membuat darah lebih sulit mengalir melaluinya dan menyebabkan sirkulasi yang buruk.

Sirkulasi yang buruk ke tungkai dan telapak kaki Anda meningkatkan risiko infeksi dan ulkus yang merupakan penyebab utama amputasi terkait diabetes.

Baca juga: 10 Penyakit Kronis sebagai Efek Merokok yang Harus Diwaspadai

  • Kerusakan saraf

Merokok merupakan faktor risiko yang terdokumentasi untuk perkembangan berbagai jenis neuropati (kerusakan pada sistem saraf tepi), seperti yang dikutip dari Action on Smoking and Health (ASH).

Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis yang diterbitkan pada 2015 menemukan bahwa merokok meningkatkan risiko neuropati perifer diabetik sebesar 42 persen.

Sebuah penelitian prospektif menemukan bahwa merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko dua kali lipat.

Kerusakan saraf pada penderita diabetes (neuropati diabetik) disebabkan karena gula darah tinggi dan peradangan. Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan di tangan, tungkai serta telapak kaki Anda.

Meskipun obat-obatan dapat membantu Anda mengatasi gejala neuropati, tidak ada obat yang dapat menyembuhkannya.

Untuk diketahui bahwa alasan kenapa merokok memperparah diabetes adalah karena merokok membuat penanganan diabetes menjadi lebih sulit, seperti yang dikutip dari FDA.

Tingginya kadar nikotin akibat merokok dapat membuat sel-sel dalam tubuh Anda kurang responsif terhadap insulin, sehingga membuat kadar gula darah Anda lebih tinggi.

Penderita diabetes yang terpapar nikotin dalam jumlah tinggi mungkin memerlukan lebih banyak insulin untuk mengatur kadar gula darahnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa merokok dan diabetes adalah kombinasi yang sangat buruk.

Jika Anda menderita diabetes, berhenti merokok adalah salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan untuk kesehatan Anda secara keseluruhan dan pengendalian diabetes Anda.

Baca juga: 8 Macam Kerusakan Organ karena Efek Merokok yang Harus Diwaspadai

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com