KOMPAS.com - Sejumlah studi menyebutkan bahwa dampak merokok bisa memengaruhi kesuburan pria maupun wanita.
Dikutip dari Antara (14/7/2023), pada pria, merokok menyebabkan jumlah sperma sedikit dan air mani tidak padat.
Sedangkan akibat merokok pada wanita bisa menurunkan peluang kehamilan secara alami, terlebih jika kebiasaan merokok berlangsung selama atau lebih dari lima tahun.
Baca juga: Waspadai Dampak Asap Rokok Terhadap Ibu Hamil dan Janinnya
Dilansir dari ClevelandClinic, zat yang terkandung dalam rokok mengandung banyak racun, karsinogenik (zat pemicu kanker), zat mutagenik (yang bisa merusak DNA), dan logam berat yang dapat merusak sperma.
Kerusakan pada sperma ini praktis dapat menurunkan kesuburan pada pria perokok. Selain itu, akibat merokok juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi, sehingga menurunkan kesuburan pria.
Kebiasaan merokok bisa merusak sel telur dan indung telur, sehingga wanita jadi susah hamil.
Selain itu, wanita yang merokok juga bisa mengalami menopause dini dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik (hamil di luar kandungan).
Dampak merokok pada kesuburan baik pria dan wanita tersebut bisa bervariasi, seiring banyak sedikitnya rokok yang diisap per hari.
Baca juga: 5 Efek Samping Asap Paparan Rokok pada Perokok Pasif
Hingga kini, belum banyak penelitian konklusif yang meriset akibat merokok elektrik pada kesuburan atau kesehatan secara keseluruhan.
Namun perlu dipertimbangkan, banyak rokok elektrik atau vape yang punya kandungan nikotin dan zat berbahaya lain seperti halnya rokok konvensional.
Jika Anda dan pasangan sedang berniat merencanakan atau menjalankan program kehamilan, ada baiknya segera berhenti merokok.
Menurut penelitian, kondisi kesehatan reproduksi berangsur-angsur bisa membaik selang tiga bulan seseorang berhenti merokok.
Selain baik untuk kesuburan, setop merokok tentunya juga bisa menjaga kesehatan secara umum.
Setelah menyimak penjelasan dampak merokok bisa memengaruhi kesehatan reproduksi di atas, ada baiknya Anda dan pasangan menghentikan kebiasaan tidak sehat ini.
Baca juga: Dokter Sebut Tidak Ada Batas Aman Merokok, Begini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.