Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Penyakit Autoimun Berbahaya? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 30/01/2024, 10:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Didiagnosis dengan penyakit autoimun bisa menjadi momen yang sangat menakutkan.

Mungkin Anda akan memiliki banyak pertanyaan tentang tingkat bahaya penyakit ini dan harapan hidup Anda.

Mengutip Medicine Net, penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh Anda menyerang sel dalam tubuh sendiri.

Baca juga: Apa Penyebab Penyakit Autoimun? Ini Penjelasannya...

Sistem kekebalan tubuh normalnya berperan untuk melindungi Anda dari serangan zat asing yang bisa menyebabkan penyakit, seperti bakteri, virus, dan racun.

Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan salah mengira jaringan sehat di tubuh sebagai zat berbahaya, sehingga menyerang sel-sel dalam tubuh sendiri.

Kondisi tersebut bisa terjadi pada semua bagian tubuh, seperti sendi, jaringan, atau organ Anda.

Akibatnya, Anda mulai mengalami gejala penyakit autoimun dalam jangka panjang (kronis), seperti nyeri, bengkak, atau masalah pencernaan.

Baca juga: Kenali Apa Itu Penyakit Autoimun dan Ciri-cirinya

Apakah penyakit autoimun berbahaya?

Menurut berbagai sumber, penyakit autoimun bisa dikatakan berbahaya, tetapi tidak semuanya berakibat fatal.

Orang dengan penyakit ini dapat menjalani kehidupan penuh, tetapi potensi umur dan kualitas hidup Anda akan bergantung pada perawatan medis yang tepat.

Mengutip Medicine Net, penyakit autoimun adalah penyakit seumur hidup. Tidak ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit autoimun, tetapi tersedia pengobatan untuk mengatasi gejalanya.

Pengobatan penyakit autoimun yang tepat dapat membantu mencegah kondisinya berkembang menjadi lebih parah.

Jika tidak, dapat menyebabkan komplikasi yang serius dan mengancam jiwa.

Baca juga: Apakah Penyakit Autoimun Bisa Disembuhkan? Ini penjelasannya...

Apa komplikasi penyakit autoimun?

Mengutip Health Grades, komplikasi penyakit autoimun bervariasi tergantung pada jenisnya dan kasus yang terjadi pada masing-masing individu.

Komplikasi penyakit autoimun dapat berupa:

  • Kebutaan
  • Masalah darah, seperti pendarahan dan pembekuan darah
  • Kerusakan tulang dan sendi
  • Kanker
  • Perkembangan penyakit autoimun lainnya
  • Infeksi yang sering terjadi, seperti pneumonia dan bronkitis
  • Penyakit jantung dan kerusakan pembuluh darah
  • Amputasi anggota badan
  • Masalah sistem saraf, seperti neuropati, kelumpuhan, kejang, dan stroke
  • Kerusakan organ dan kegagalan organ, seperti gagal hati atau gagal ginjal
  • Pankreatitis
  • Komplikasi kehamilan

Baca juga: 10 Jenis Penyakit Autoimun Paling Umum Beserta Gejalanya

Kebanyakan penyakit autoimun tidak dapat dicegah atau disembuhkan. Namun, risiko komplikasi penyakit autoimun ini dapat dicegah dengan pengobatan yang tepat.

Rencana pengobatan bervariasi tergantung pada jenis dan stadium penyakit autoimun, tingkat keparahan penyakit, usia dan riwayat kesehatan seseorang, serta faktor lainnya.

Sering kali rangkaian pengobatan penyakit autoimun termasuk penggunaan obat-obatan untuk:

  • Meringankan atau mengurangi gejala
  • Menggantikan zat-zat yang tidak lagi dapat dibuat oleh tubuh sendiri. Misalnya, insulin diresepkan untuk diabetes tipe 1 untuk mengatur gula darah. Demikian pula, penggantian hormon tiroid oral diresepkan untuk penderita Hashimoto Tiroiditis.
  • Menekan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi kerusakan jaringan

Rencana pengobatan juga dapat mencakup berbagai jenis terapi atau pengobatan, yang bervariasi tergantung pada organ dan sistem yang terkena dampak.

Baca juga: Macam-macam Penyakit Autoimun yang Harus Diwaspadai

Apa penyakit autoimun yang bisa mematikan?

Dikutip dari Very Well Health, ada lebih dari 100 jenis penyakit autoimun yang diketahui saat ini.

Dari banyaknya jenis tersebut, hanya sedikit yang berpotensi berakibat fatal.

Empat dari yang paling sering berakibat fatal, meliputi:

  • Giant cell myocarditis

Ini adalah kelainan kardiovaskular langka yang berkembang pesat dan sering kali berakibat fatal.

Pada penyakit ini terjadi peradangan pada otot jantung (miokardium).

  • Ensefalitis reseptor anti-NMDA

Pada penyakit autoimun ini, sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi terhadap reseptor NMDA di otak, yang berperan penting dalam memori.

Antibodi mengganggu sinyal dan menyebabkan pembengkakan di otak, yang disebut juga sebagai ensefalitis.

Baca juga: 9 Makanan yang Perlu Dihindari Penderita Penyakit Autoimun

  • Mixed connective tissue disease

Mixed connective tissue disease (MCTD) atau penyakit jaringan ikat campuran adalah suatu kondisi langka yang dapat menyebabkan nyeri dan peradangan pada banyak sendi.

Hal ini paling sering terjadi pada wanita di bawah 30 tahun.

MCTD memiliki ciri-ciri yang tumpang tindih antara lupus, sklerosis sistemik, dan polimiositis. Ciri-ciri artritis reumatoid dan sindrom Sjogren juga dapat terlihat dalam kondisi ini.

  • Vaskulitis autoimun

Beberapa jenis vaskulitis autoimun dapat mengancam jiwa, seperti vaskulitis reumatoid atau vaskulitis terkait ANCA.

Vaskulitis menyebabkan penyempitan dan peradangan pada pembuluh darah, yang terdiri dari arteri, vena, dan kapiler.
Pembuluh darah bertugas membawa darah antara jantung dan organ lain di tubuh.

Pada sebagian besar kasus, penyakit autoimun tidak berakibat fatal, dan mereka yang mengidap penyakit autoimun dapat berharap untuk hidup normal.

Hanya beberapa penyakit autoimun yang bisa berakibat fatal atau menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, tetapi penyakit ini jarang terjadi.

Jika Anda mengidap penyakit autoimun, Anda bisa bertanya pada dokter Anda tingkat bahaya atau kefatalannya.

Baca juga: Tanda-tanda Penyakit Autoimun pada Anak yang Harus Diperhatikan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com