KOMPAS.com - Penyakit jantung lemah membuat darah tidak mengalir lancar ke seluruh tubuh.
Pada jantung sehat, darah dipompa dari sisi kanan jantung ke paru-paru, tempat untuk mendapatkan oksigen, seperti yang dikutip dari The Health Site.
Setelah itu, darah didorong keluar ke sisi kiri jantung dan mengalir ke seluruh tubuh untuk memberi oksigen serta nutrisi.
Baca juga: Apa Ciri-ciri Penyakit Jantung Lemah? Ini Penjelasannya...
Ketika jantung melemah disebut sebagai kardiomiopati. Kardiomiopati adalah penyakit otot jantung yang membuat jantung lebih sulit memompa darah ke seluruh tubuh.
Pada saat ini, jantung tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
Jantung biasanya akan merespons dengan berusaha memompa lebih cepat, meregangkan atau menebalkan otot jantung.
Sayangnya, semakin lama itu memperburuk kerentanan jantung.
Ketika ginjal mendeteksi kurangnya aliran darah, hal itu menyebabkan retensi cairan. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras, sehingga memperburuk masalah.
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan jantung melemah. Berikut artikel ini akan mengulasnya secara ringkas.
Baca juga: Macam-macam Penyakit Jantung dan Gejalanya yang Harus Diwaspadai
Dikutip dari Very Well Health, ada banyak kemungkinan penyebab penyakit jantung lemah, meliputi penyempitan pembuluh darah, terkanan darah tinggi, obesitas, dan faktor gaya hidup.
Terkadang, lebih dari satu kondisi yang mendasari jantung lemah terjadi.
Disari dari Very Well Health dan The Health Site, berikut ulasan ringkas mengenai sejumlah kemungkinan penyebab jantung lemah:
Faktor gaya hidup menjadi penyebab penting melemahnya jantung. Ini berarti juga bahwa penyakit jantung lemah sangat berpotensi untuk dicegah bagi banyak orang.
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, penggunaan alkohol yang berlebihan, dan pola makan yang buruk memberikan tekanan pada jantung.
Ketika tekanan meningkat, otot jantung dapat menebal dan kehilangan kemampuannya untuk memompa secara efektif.
Lalu, merokok juga bisa sangat memicu pelemahan jantung.
Bahan kimia karsinogenik dalam asap rokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi oto jantung. Sehingga, kebiasaan merokok meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).
Baca juga: 10 Tanda-tanda Peringatan Penyakit Jantung yang Harus Diwaspadai
Pengerasan dan penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) terjadi ketika kolesterol dan zat lain menumpuk di dinding arteri dan membentuk bahan keras yang disebut plak.
Aterosklerosis parah akan menyebabkan penyakit arteri koroner. Seiring waktu, penyakit arteri koroner dapat menyebabkan otot jantung melemah.
Penyakit arteri koroner sejauh ini merupakan penyebab lemah jantung paling umum.
Ketika seseorang menderita infark miokard (serangan jantung) akibat penyumbatan arteri, maka sebagian otot jantungnya rusak dan menyebabkan disfungsi pemompaan.
Penyakit arteri koroner yang luas dapat menyebabkan kegagalan pemompaan, bahkan tanpa adanya infark miokard sebelumnya.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Pemompaan jantung yang lebih kuat menyebabkan penebalan otot.
Tekanan darah berkelanjutan di atas 120/80 mmHg untuk orang dewasa juga mempersempit arteri dan memperbesar jantung, sehingga mengganggu integritas struktural otot jantung.
Kondisi tersebut membuat jantung melemah, yang menyebabkannya tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh sesuai kebutuhan.
Baca juga: Kenapa Mi Instan Bisa Sebabkan Penyakit Jantung? Ini Penjelasannya...
Obesitas meningkatkan risiko kardiovaskular karena tubuh membutuhkan lebih banyak darah untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan dan organ vital. Untuk memenuhi kebutuhan ini, tubuh meningkatkan tekanan darah.
Obesitas juga dikaitkan dengan beberapa kondisi medis yang membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, antara lain hipertensi, diabetes, penyakit arteri koroner, dan sleep apnea syndrome.
Obesitas juga dapat meningkatkan aterosklerosis dan berkontribusi terhadap perubahan struktural dan fungsional jantung, yang melemahkan jantung.
Kelainan jantung bawaan adalah masalah struktural jantung yang muncul sejak lahir dan dapat mengubah cara kerja jantung.
Jantung yang normal memiliki katup, arteri, dan ruang yang mengedarkan darah dengan pola siklus.
Pada jantung yang mengalami kelainan bawaan, bentuk dan fungsi organ bisa berjalan kurang efisien.
Tekanan dapat meningkat, akibatnya otot jantung dapat melemah dan gagal berfungsi.
Semakin besar tingkat keparahan malformasi, semakin besar kemungkinan terjadinya pelemahan jantung dan komplikasi jangka panjang.
Baca juga: Kenapa Obesitas Picu Penyakit Jantung? Begini Penjelasannya...
Jenis perawatan kemoterapi tertentu dapat menyebabkan melemahnya jantung. Obat-obatannya dapat menyebabkan bilik kiri jantung membesar, sehingga membatasi kemampuannya untuk memompa darah.
Obat-obatan ini lebih mungkin menyebabkan melemahnya jantung pada orang yang memiliki riwayat masalah jantung.
Jika kemoterapi berkontribusi terhadap kardiomiopati, penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan untuk mengubah rejimen pengobatan Anda.
Obat kemoterapi yang dapat menyebabkan lemah jantung antara lain:
Semakin lama kardiomiopati dapat menyebabkan gagal jantung dan masalah ginjal, jika tidak diobati dengan tepat.
Karena genetika mungkin berperan dalam kesehatan jantung, beberapa orang mungkin tidak dapat sepenuhnya mencegah penyakit jantung lemah.
Namun, menerapkan kebiasaan yang menyehatkan jantung dapat membantu Anda mengurangi peluang terkena kardiomiopati.
Baca juga: Kenapa Diabetes Picu Penyakit Jantung? Begini Penjelasannya...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.