KOMPAS.com - Menyikat gigi dengan benar dan dilakukan setidaknya dua kali sehari bisa mencegah masalah gigi dan mulut. Namun, kebiasaan ini sulit dilakukan oleh anak, terlebih anak berkebutuhan khusus.
Riset Kesehatan Dasar pada 2018 mencatat, hanya ada 2,8 persen penduduk di Indonesia yang menyikat gigi di waktu yang benar, yaitu minimal dua kali, sesudah makan pagi dan sebelum tidur.
Rendahnya kesadaran dalam menyikat gigi yang benar ini menyebabkan 93 persen anak usia 5-6 tahun mengalami gigi berlubang.
Pada anak-anak berkebutuhan khusus, dimana praktik kesehatan rongga mulut ternyata lebih parah, lebih banyak lagi dijumpai karies gigi yang sama sekali tidak terawat.
Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI), drg Iwan Ahmad Musnamirwan, Sp.KGA mengatakan, mulut kita adalah rumah bagi 700 spesies mikroba yang terdiri dari bakteri baik dan bakteri jahat.
Baca juga: Penyebab Karies Gigi dan 4 Perawatan yang Bisa Dilakukan
"Hampir semua masalah gigi dan mulut dapat ditelusuri, penyebabnya adalah bakteri patogen di rongga mulut," katanya.
Kesehatan gigi anak berkebutuhan khusus dan inovasi terkini dalam kedokteran gigi anak menjadi tema besar yang diangkat Pertemuan Ilmiah Nasional Ilmu Kedokteran Gigi Anak ke-17 (PIN IKGA 17) pada tanggal 1-3 Februari 2024 di Jakarta Convention Center.
Menurut Jurnal Kesehatan Gigi tahun 2022, anak berkebutuhan khusus mempunyai keterbatasan kecerdasan dan motorik yang menyebabkan kurangnya pemeliharaan kesehatan gigi.
Hal ini disebabkan oleh terbatasnya kemampuan mereka dalam mengurus dirinya sendiri secara independen, sehingga anak berkebutuhan khusus memerlukan intervensi dini berupa bantuan dari orangtua dan dokter gigi untuk mencegah terjadinya karies gigi.
Baca juga: 4 Cara Mencegah Karies Gigi, Tak Sekadar Sikat Gigi
Salah satu upaya menjaga kesehatan gigi anak berkebutuhan khusus adalah konsumsi tablet hisap dengan kandungan bakteri baik.
Karies gigi sendiri terjadi karena interaksi bakteri dengan makanan manis yang meningkatkan keasaman pada rongga mulut. Bakteri penyebab gigi berlubang dapat tumbuh lebih baikpada lingkungan rongga mulut yang asam, sehingga mengakibatkan demineralisasi enamel gigi dan karies gigi.
“Mengonsumi tablet hisap bakteri baik secara rutin bisa membantu mencegah terbentuknya karies pada gigi, terutama pada anak berkebutuhan khusus yang sangat minim mendapatkan perawatan kesehatan gigi dan mulut," kata drg.Eva Fauziah Sp.KGA, ketua IDGAI Jakarta.
"Tablet hisap ini bakteri baik spesifik yaitu strain Lactobacillus reuteri yang teruji klinis efektif pada pasien Indonesia memelihara kesehatan rongga mulut," imbuhnya.
Interlac Pro-D adalah tablet hisap dengan kandungan bakteri baik dari strain Lactobacillus reuteri yang telah dipatenkan dan teruji klinis.
Baca juga: 12 Tanda Tubuh Kelebihan Gula, Termasuk Gigi Berlubang
Hasil studi menunjukkan konsumsi tablet hisap ini efektif untuk memelihara kesehatan rongga mulut serta menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri jahat di dalam mulut, termasuk bakteri penyebab karies pada enamel gigi.
"Konsumsi suplemen bakteri baik setiap hari mudah dilakukan, dan dapat menciptakan ekologi rongga mulut yang sehat, sehingga bakteri patogen berkurang dan masalah gigi dan mulut juga menjadi lebih minim," kata drg Iwan.
Inovasi lain adalah melindungi gigi dengan Nt Clear Varnish yang akan melepaskan fluoride sejak dioleskan ke gigi untuk melindungi enamel.
Pengolesan Nt Clear Varnish direkomendasikan untuk anak-anak yang masih dalam tahap pertumbuhan gigi dan pada pasien dengan risiko karies tinggi. Pengerjaannya dilakukan di klinik dokter gigi.
Pertemuan PIN IKGA 17 ditutup dengan kegiatan bakti sosial yang diinisiasi oleh Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia, melalui pengaplikasian Nt Clear Varnish oleh 200 dokter gigi kepada 250 anak berkebutuhan khusus.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Gigi Berlubang Dibiarkan? Kenali 6 Komplikasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.