Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ingatkan Influenser, BPKN: Produsen AMDK Korban Hoaks Punya Hak Tempuh Jalur Hukum

Kompas.com - 06/03/2024, 15:33 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Republik Indonesia Muhammad Mufti Mubarok angkat bicara seputar video hoaks kandungan bromat pada produk air mineral dalam kemasan (AMDK) Le Minerale yang ramai diperbincangkan belakangan ini.

Ia mengatakan, influenser perlu berhati-hati dalam memberikan pernyataan terkait barang ataupun jasa milik pelaku usaha di media sosial (medsos).

Jika menyebarkan informasi tak berdasar dan menakuti-nakuti masyarakat terkait produk tertentu, tindakan influenser bisa berimplikasi hukum di kemudian hari.

"Pelaku usaha atau produsen yang merasa dirugikan akibat tindakan atau perbuatan influenser punya hak penuh untuk menempuh jalur hukum," ujar Muhammad melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (5/3/2024).

Video hoaks kandungan bromat tinggi pada produk Le Minerale semula dipublikasikan oleh akun @GV di platform Tiktok.

Baca juga: Pakar Komunikasi Sebut Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

Pada video berdurasi singkat itu, dia mengklaim bromat sebagai senyawa kimia yang dapat memicu kanker.

Dia juga seakan menunjukkan Le Minerale sebagai AMDK yang memiliki kandungan bromat lima kali di atas ambang batas aman. Namun, penjelasan itu tak menyertakan informasi yang bisa diverifikasi.

Ketidakjelasan sumber pada video tersebut pun memunculkan spekulasi bahwa influenser di balik video menjadi mitra digital marketing kompetitor.

Apalagi, hasil uji laboratorium pada produk Le Minerale yang dirilis PT Tirta Fresindo Jaya sebagai produsen justru menunjukkan sebaliknya. Kadar bromat pada produk Le Minerale jauh di bawah ambang batas aman.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga telah menandai video tersebut sebagai hoaks.

Baca juga: Soal Hoaks Bromat, Tirta Fresindo Tegaskan Le Minerale Aman Dikonsumsi

Pada kesempatan terpisah, Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Noorman Effendi telah menegaskan bahwa keamanan dan mutu air minum kemasan Le Minerale terjamin.

"Hasil uji laboratorium BPOM RI atas kadar bromat pada air mineral dalam kemasan (AMDK) menunjukkan memenuhi ketentuan keamanan. Tidak ada yang melampaui ambang batas berbahaya," kata Noorman.

Muhammad melanjutkan, influenser memiliki hak untuk menyampaikan pendapat atas produk atau jasa tertentu.

Meski begitu, menurutnya, publik juga perlu menyadari bahwa tak semua influenser menyampaikan informasi dengan asas kebenaran dan dengan iktikad baik.

"Mereka (pengaruh) juga bisa keliru," kata Muhammad.

Baca juga: Isu Le Minerale Mengandung Bromat Tinggi, Kemenkominfo Tegaskan Hoaks

Persaingan ketat

Setali tiga uang, dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Pembangunan Jaya, Algooth Putranto, juga menduga video tersebut berkaitan dengan persaingan usaha.

Ia menilai, isu kandungan bromat pada air kemasan bermerek digunakan untuk merusak reputasi dan pasar sebuah brand.

"Isu tersebut adalah hoaks dan jelas black campaign. Fitnah yang melebihi kampanye negatif yang hanya menyoroti sisi negatif suatu produk," tuturnya.

Bila memang terjadi kontaminasi bromat yang melebihi ambang batas aman, lanjut dia, pihak yang berhak bersuara adalah BPOM sebagai regulator bidang keamanan dan mutu pangan, bukan influenser.

Dengan mengembuskan isu bromat lewat tangan influenser, Algooth menduga, kompetitor Le Minerale ingin mengalihkan perhatian publik dari isu dari yang mengemuka.

Baca juga: Tepis Hoaks, Le Minerale Pastikan Produknya Aman Dikonsumsi

“Semisal, isu dukungan terhadap Israel atau risiko senyawa kimia berbahaya Bisfenol A (BPA) pada kemasan,” kata dia.

Senada, pengajar Komunikasi Pemasaran di London School of Public Relations, Safaruddin Husada, juga menilai bahwa upaya sejumlah pihak menyudutkan salah satu brand AMDK merupakan indikasi persaingan bisnis yang tak etis.

"Sepertinya memang ada pihak tertentu yang merasa terganggu dan ingin merusak citra Le Minerale. Indikasinya mudah terbaca dari aksi sejumlah influenser yang bernyali menyebar informasi tanpa validitas terkait keamanan dan mutu Le Minerale," jelasnya.

Kesempatan untuk komunikasikan keunggulan produk 

Safaruddin mengatakan, situasi saat ini bisa dimanfaatkan Le Minerale untuk mengomunikasikan keunggulan produk, baik dari sisi keamanan maupun mutu.

"Le Minerale perlu lebih giat mengomunikasikan hasil uji laboratorium independen atas keamanan dan mutu produk ke konsumen," katanya.

Baca juga: Tingkatkan Recycle Rate, Le Minerale Serahkan Tambahan Mobil Penjemputan Plastik dan Galon PET

Sebagai produsen air kemasan yang sedang naik daun, imbuh Safaruddin, Le Minerale dapat menepis berbagai tuduhan terkait keamanan dan mutu produk dengan menjelaskan upaya perusahaan dalam menjalankan Good Manufacturing Practices (GMP) dan memenuhi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP).

Dua hal tersebut merupakan parameter kunci terkait keunggulan produk dalam industri AMDK.

Sepakat dengan Safaruddin, Algooth menambahkan, strategi mengampanyekan keunggulan dan mutu produk dapat menjadi pagar pengaman dalam menghadapi kampanye hitam.

“Langkah itu jitu meningkatkan kepercayaan masyarakat dari waktu ke waktu dan sekaligus membentengi konsumen dari pengaruh influenser yang tak bertanggung jawab,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau