Ketika seseorang mengidap diabetes, kadar gula darahnya menjadi tidak stabil, bisa terlalu tinggi maupun rendah.
Padahal, otak membutuhkan glukosa yang konsisten agar dapat berfungsi dengan baik sehingga kadar gula darah yang tidak stabil dapat memicu sakit kepala.
Baca juga: Bagaimana Cara Makan Pare untuk Diabetes? Berikut Penjelasannya...
Tanda-tanda diabetes berikutnya yaitu sensasi kesemutan pada tangan dan kaki.
Selain kesemutan, seseorang dapat mengeluhkan kebas atau mati rasa, lemas, atau nyeri pada anggota gerak.
Kondisi tersebut muncul karena kadar gula darah yang tinggi menyebabkan kerusakan saraf atau disebut neuropati perifer.
Kadar glukosa yang tinggi dapat menarik cairan keluar dari lensa mata sehingga menyebabkan penglihatan menjadi susah fokus.
Jika tidak diobati, gejala diabetes i ni menyebabkan terbentuknya pembuluh darah baru di belakang retina. Hal ini dapat merusak pembuluh darah yang sudah ada dan menyebabkan penglihatan kabur sebagian atau seluruhnya.
Gusi merah, bengkak, dan nyeri juga termasuk gejala diabetes yang pantang disepelekan.
Hal ini karena diabetes dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh yang meningkatkan risiko infeksi pada gusi dan tulang yang menopang gigi.
Beberapa tanda peringatan diabetes yang harus diwaspadai selain gusi meradang, yaitu gigi goyang, luka, dan kantong berisi nanah di gusi.
Baca juga: 4 Penyakit Mata yang Harus Diwaspadai Penderita Diabetes
Nafsu makan yang meningkat atau lapar berlebihan terjadi akibat glukosa tidak bisa masuk ke sel untuk digunakan sebagai energi.
Akibatnya, seseorang cenderung menambah porsi makannya yang memicu kadar gula darah semakin bertambah.
Ciri diabetes pada lansia yang terakhir yaitu bibir kering dan pecah-pecah dan lidah terasa kasar.
Sensasi tidak nyaman ini terjadi karena mulut Anda tidak mampu memproduksi cukup air liur akibat fluktuasi gula darah.
Itulah beberapa gejala diabetes pada lansia yang perlu diperhatikan. Apabila Anda atau orang terdekat mengalami kondisi tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat diagnosis dan perawatan yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.