KOMPAS.com - Selama puasa bau mulut lebih mungkin terjadi dan menjadi tantangan untuk mengatasinya.
Mengutip Mayo Clinic, beberapa hal bisa menjadi penyebab bau mulut, meliputi adanya infeksi maupun masalah kebersihan mulut dan gigi.
Kita rentan mengalami bau mulut selama puasa juga karena mulut kita cenderung kering.
Baca juga: 10 Obat Alami untuk Menghilangkan Bau Mulut yang Bisa Dicoba di Rumah
Air liur membantu membersihkan mulut, menghilangkan partikel yang menyebabkan bau tak sedap.
Kondisi mulut kering bisa terkait bau mulut karena produksi air liur lebih sedikit.
Selain itu, beberapa makanan juga bisa menyebabkan bau mulut.
Di bawah ini akan menunjukkan sejumlah makanan yang lebih berisiko menyebabkan bau mulut.
Jadi mungkin perlu Anda perhatikan selama menjalankan puasa Ramadhan, jika ingin mencegah bau mulut yang terlalu menyengat.
Baca juga: 8 Cara Menghilangkan Bau Mulut saat Puasa
Disari dari Eating Well dan Health, berikut makanan yang berkontribusi menyebabkan bau mulut:
Nafas bawang putih yang terkenal mungkin bertahan beberapa jam setelah konsumsi bahkan setelah pembersihan mulut, menurut penelitian.
Konsumsi bawang putih dapat menyebabkan bau mulut karena adanya senyawa sulfur yang mudah menguap pada bawang putih, khususnya alil metil sulfida.
Ketika senyawa ini tertelan, mereka dapat diserap ke dalam aliran darah dan kemudian masuk ke paru-paru dan akhirnya dihembuskan, sehingga menghasilkan bau mulut yang menyengat.
Baca juga: Cara Mengatasi Bau Mulut dengan Daun Mint
Bawang juga mengandung senyawa belerang yang berbau.
Senyawa belerang ini tidak hanya diserap ke dalam aliran darah dan dihembuskan melalui paru-paru (menyebabkan bau mulut), tetapi juga dapat dikeluarkan melalui kulit sehingga menyebabkan bau badan.
Durian merupakan buah asli Asia Tenggara yang kaya akan nutrisi dan serat.
Meskipun populer di beberapa belahan dunia karena potensi manfaat kesehatannya, buah ini juga dikenal karena baunya yang menyengat.
Durian mengandung berbagai senyawa berbau seperti alkohol, ester, belerang, tioasetal, tioester, dan tiolana.
Senyawa ini dapat menyebabkan halitosis atau bau mulut yang berhubungan dengan makanan, menurut penelitian.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Bau Mulut yang Baik Dilakukan
Bakteri penyebab bau mulut menyukai lingkungan yang asam.
Jadi, mengonsumsi banyak buah sitrus saat buka puasa atau sahur dapat mengundang bau mulut.
Apalagi jika Anda rentan terhadap refluks asam, yang menyebabkan nafas bau busuk. Refluk asam adalah kondisi ketika asam kembali naik dari lambung naik ke tenggorokan.
Buah sitrus ini meliputi jeruk, lemon, jeruk bali, pomelo, dan limau.
Mengonsumsi protein dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan bau mulut, karena tubuh memproduksi amonia sekaligus memecah protein selama proses pencernaan.
Bau tersebut akhirnya keluar melalui mulut, dan sering dikatakan baunya mirip dengan kencing kucing.
Ahli endodontik Adam S. Harwood yang berbasis di New York menyarankan untuk makan makanan yang mengandung seng (seperti bayam, biji labu, buncis), untuk membantu mengontrol plak dan mengurangi bau mulut akibat makanan tinggi protein.
Baca juga: 6 Penyebab Bau Mulut pada Anak dan Cara Mengatasinya
Berbeda dengan ikan segar, ikan kaleng lebih mungkin menyebabkan bau mulut.
Ini karena ikan kelangan memiliki waktu untuk teroksidasi dan bereaksi terhadap unsur lain.
Penyebab bau berasal dari senyawa yang ditemukan pada ikan, yang disebut trimetilamina.
Jika ingin menghilangkan senyawa penyebab bau mulut, Anda bisa membilas ikan kalengan dengan air asam (lemon atau cuka).
Sebagian besar produk susu, termasuk keju, mengandung asam amino yang bereaksi dengan bakteri mulut dan menghasilkan senyawa sulfur yang dapat membuat napas Anda bau asam.
Saat bakteri ini memakan padatan susu, mereka menghasilkan hidrogen sulfida berlebih. Alhasil, mulut bisa berbau seperti telur busuk.
Namun, menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride setelah makan keju saat buka puasa atau sahur akan membantu membunuh bakteri penyebab bau busuk di mulut.
Jika Anda tidak bisa langsung menyikat gigi, minum air dapat membantu menghilangkan bakteri dan partikel yang menumpuk di mulut.
Baca juga: 6 Makanan Buka Puasa yang Dihindari Penderita Penyakit Ginjal
Sama seperti buah jeruk, keasaman dari tomat dapat menyebabkan penumpukan asam di mulut dan mendorong pertumbuhan bakteri penyebab bau mulut.
Setelah Anda mengonsumsi saos tomat, Anda bisa minum air putih agar mulut Anda terbilas dan bakteri tetap terkendali.
Seperti kebanyakan sayuran umbi-umbian, lobak mengandung senyawa kimia, isothiocyanate, yang menempel dengan baik di mulut setelah Anda konsumsi.
Mengonsumsi mint mungkin merupakan cara paling efektif untuk melawan senyawa khusus tersebut.
Setelah itu Anda bisa melanjutkan dengan menyikat gigi.
Baca juga: 6 Pilihan Makanan Buka Puasa untuk Bersihkan Ginjal
Selai kacang adalah sumber protein nabati yang baik, tetapi konsistensinya yang seperti pasta membuat air liur sulit memecah protein begitu berada di mulut Anda.
Bakteri berkembang biak dengan mengandalkan protein, jadi selai kacang yang berlimpah menjadikannya penyebab utama bau mulut.
Berkumur dengan obat kumur dapat membantu Anda menghilangkan sisa-sisa, mengurangi bakteri, dan menyegarkan napas sekaligus mencegah bau mulut.
Kopi mungkin menyehatkan, tapi minuman saat sahur bisa memberikan efek mengeringkan mulut.
Itu akan mengurangi aliran air liur dan memungkinkan bakteri berbau busuk tidak hanya tumbuh, tetapi bertahan lebih lama di mulut Anda.
Cara terbaik untuk mencegah bau mulut akibat minum kopi adalah dengan minum air putih setelahnya. Untuk setiap cangkir kopi yang Anda minum, minumlah segelas air putih.
Air putih bertindak sebagai bahan pembersih yang konstan dan melarutkan zat-zat berbau busuk.
Demikian daftar makanan yang dapat menjadi penyebab bau mulut Anda selama menjalankan puasa Ramadhan.
Untungnya, flossing, menggunakan obat kumur, minum air putih yang banyak setelah makan saat berbuka maupun sahur, bisa membantu mulut Anda terasa segar kembali.
Sehingga, itu bisa mencegah bau mulut selama puasa Ramadhan.
Baca juga: 7 Minuman Penyebab Dehidrasi yang Harus Dihindari Selama Puasa