Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Menyebabkan Seseorang Menjadi Psikopat? Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 03/04/2024, 03:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sifat psikopat tumbuh pada diri seseorang bisa karena beberapa penyebab.

Mengutip Very Well Mind, psikopat adalah istilah umum untuk menggambarkan seseorang dengan psikopati, sifat yang tidak berperasaan dan tidak bermoral.

Istilah ini bukanlah diagnosis resmi tentang kondisi kesehatan mental seseorang.

Baca juga: Kenali Apa Itu Psikopat, Penyebab, dan Ciri-cirinya

Diagnosis ini sering digunakan dalam lingkungan klinis dan hukum untuk merujuk pada seseorang yang sering kali egosentris, antisosial, kurang penyesalan dan empati terhadap orang lain, serta sering kali memiliki kecenderungan kriminal.

Dikutip dari Healthline, psikopat mengarah pada kondisi gangguan kepribadian antisosial (antisocial personality disorder/ASPD).

ASPD menggambarkan suatu kondisi yang ditandai dengan pola taktik manipulasi dan pelanggaran terhadap hak orang lain.

Namun, tidak semua individu dengan gangguan kepribadian antisosial yang dianggap sebagai psikopat.

Lalu, apa penyebab perilaku psikopat tumbuh pada diri seseorang? Berikut artikel ini akan mengulasnya.

Baca juga: Punya Banyak Kesamaan, Apa Beda Psikopat dan Sosiopat?

Apa yang menyebabkan seseorang menjadi psikopat?

Sebenarnya, tidak ada penyebab tertentu yang pasti membuat seseorang bisa menjadi memiliki sifat psikopat.

Namun, ada beberapa faktor risiko penyebab psikopati muncul.

Disari dari Very Well Health dan Therapist, berikut macam faktor risiko yang menyebabkan seseorang menjadi psikopat:

  • Genetika

Meskipun tidak ada gen spesifik yang diketahui menyebabkan psikopati, para ahli percaya bahwa genetika berperan dalam seseorang menunjukkan perilaku psikopat.

Artinya psikopati bisa diturunkan dalam keluarga. Bahkan ketika seseorang tidak menunjukkan kecenderungan psikopat, ia bisa membawa gen yang mungkin memengaruhi anak-anaknya menjadi lebih rentan terhadap gangguan jenis ini.

  • Kimia otak

Menurut sebuah penelitian terhadap narapidana yang dilakukan oleh peneliti Universitas Wisconsin-Madison, individu yang didiagnosis menderita psikopati mengalami penurunan koneksi antara area otak yang bertanggung jawab atas empati dan rasa bersalah dengan area otak yang bertanggung jawab untuk memediasi rasa takut dan kecemasan.

  • Kurangnya hubungan dengan orang tua

Tumbuh di lingkungan keluarga yang tidak berfungsi dengan baik berkontribusi menciptakan perilaku psikopat pada diri seseorang.

Penelitian menunjukkan bahwa gaya pengasuhan memainkan peran penting dalam psikopati.
Pola asuh yang negatif, kasar, dan lalai semuanya dikaitkan dengan perilaku antisosial pada anak-anak dan remaja.

  • Trauma masa kanak-kanak

Trauma masa kanak-kanak secara signifikan meningkatkan risiko psikopati, terutama jika seseorang secara genetik sudah memiliki kecenderungan untuk mengalaminya.

Trauma ini bisa meliputi pelecehan fisik, pelecehan seksual, serta paparan terhadap kekerasan dalam rumah tangga di rumah.

  • Riwayat gangguan perilaku pada masa kanak-kanak

Riwayat gangguan perilaku masa kanak-kanak pada seseorang bisa menjadi faktor risiko juga.

Jika seorang anak memiliki gangguan perilaku, gangguan menentang oposisi (oppositional defiant disorder/ODD), atau gangguan kepribadian lainnya, individu tersebut berisiko lebih tinggi menumbuhkan perilaku psikopat di kemudian hari.

Ciri-ciri kepribadian masa kanak-kanak tertentu, juga telah dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi terkena psikopati.
Contohnya, ketidakstabilan emosi dan perilaku impulsif.

Orang dengan psikopati juga cenderung tidak takut terhadap konsekuensi, seperti hukuman atau isolasi sosial.

Orang-orang dengan sifat psikopat kemungkinan besar tidak akan mencari diagnosis atau pengobatan sendiri.

Biasanya mereka tidak percaya bahwa mereka mempunyai masalah.

Mereka mungkin menerima diagnosis psikopat hanya setelah diwajibkan oleh pengadilan, baik selama proses pidana atau sengketa hak asuh anak.

Baca juga: Bisakah Anak-anak Menjadi Psikopat?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau