KOMPAS.com - Istilah psikopat dan sosiopat seringkali membingungkan masyarakat. Keduanya menggambarkan gangguan mental dengan ciri-ciri yang sama.
Penderita psikopat dan sosiopat sama-sama tidak bisa memahami tau berbagi perasaan dengan orang lain. Mereka juga cenderung tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah.
Dua jenis gangguan mental tersebut memang sangat mirip. Bahkan, banyak psikiater, psikolog forensik, kriminolog, dan polisi salah menggunakan istilah sosiopat dan psikopat secara bergantian.
Baca juga: Bisakah Anak-anak Menjadi Psikopat?
Melansir laman Psychology Today, psikopat dan sosiopat dikategorikan sebagai gangguan Gangguan kepribadian antisosial.
Gangguan ini memiliki karakteristik umum yang seringkali membingungkan. Ciri-ciri utama yang dimiliki oleh sosiopat dan psikopat antara lain:
Namun, psikopat dan sosiopat sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat signifikan.
Pada penderita psikopat, mereka yang terdiagnosis psikopat biasanya cenderung agresif dan mudah melakukan kejahatan bahkan tindakan kriminal.
Mereka juga cenderung memandang orang lain sebagai objek untuk hiburan mereka. Meskipun mereka tidak memiliki empati, para psikopat seringkali memiliki kepribadian yang menarik atau bahkan memesona.
Para psikopat juga memiliki sifat manipulatif dan dapat dengan mudah mendapatkan kepercayaan orang lain.
Mereka bisa dengan mudah memanipulasi emosi, meskipun tidak mampu merasakannya dan bisa terlihat normal bagi orang yang tidak menaruh curiga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.