KOMPAS.com - Marah adalah bentuk emosi normal yang dimiliki setiap orang saat merasa jengkel, kecewa, atau sakit hati. Lantas, bagaimana cara mengatasi marah?
Mengatasi atau meredakan marah bisa dilakukan dengan berusaha menenangkan diri, mengidentifikasi penyebab kemarahan, dan menghindari penyebabnya.
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Kemarahan Tidak Dikelola dengan Baik?
Selain itu, penelitian menunjukkan cara efektif mengatasi kemarahan yaitu dengan menulis emosi negatif pada kertas.
Untuk lebih jelasnya, simak pemaparan ahli berikut.
Dilansir dari Channel News Asia, sebuah penelitian di Jepang menunjukkan bahwa menulis perasaan negatif saat sedang emosi bisa membantu mengatasi marah dengan cepat.
Penelitian tersebut melibatkan 50 partisipan yang diminta untuk menuangkan emosinya saat jengkel ke dalam secarik kertas.
Kemudian, mereka diminta membuang kertas bertuliskan emosi-emosi negatif tersebut ke tempat sampah.
Aktivitas tersebut ternyata cukup membantu meredakan atau mengatasi kemarahan dengan cepat, bahkan perasaan marah dapat hilang seluruhnya.
"Kami berharap metode kami akan menekan kemararahan. Namun, kami kagum bahwa kemarahan hampir bisa dihilangkan seluruhnya," kata ahli dalam bidang psikologi sekaligus penulis utama studi di Universitas Nagoya, Nobuyuki Kawai.
Menurut Kawai, metode ini dapat membantu individu yang mengalami stres atau tekanan di tempat kerja.
Baca juga: 5 Cara Mengelola Kemarahan agar Terhindar dari Perilaku Kasar
Kawai juga menyebut bahwa penelitian dilakukan berdasarkan inspirasi dari tradisi Jepang yang dikenal sebagai hakidashisara atau kegiatan memecahkan cakram kecil untuk meredakan amarah.
"Teknik ini bisa diterapkan langsung saat seseorang diliputi perasaan marah dengan menulis sumber kemarahan, lalu segera membuang kertas tersebut," imbuh Nobuyuki.
Orang yang tidak dapat mengelola kemarahannya dengan baik berisiko lebih lambat pulih dari luka fisik maupun batin.
Kondisi tersebut dapat memicu produksi hormon kortisol dan adrenalin yang berlebihan sehingga memicu stres dan kenaikan tekanan darah.
Untuk diketahui, tekanan darah tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung, penyakit jantung koroner, dan stroke.
Dilansir dari Verywell Mind, kemarahan yang tidak teratasi juga menyebabkan masalah pernapasan atau paru-paru.
Masalah pencernaan, sakit kepala, penyakit kulit juga bisa terjadi akibat tidak mengelola kemarahan.
Sering marah juga mengakibatkan hubungan sosial dengan keluarga, kerabat, rekan kerja, dan teman menjadi renggang.
Baca juga: Kenali Apa itu Kemarahan, Jenis, dan Komplikasi yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.