KOMPAS.com - Gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah pengalaman yang umum dan kompleks yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Dari tekanan sehari-hari hingga kondisi kesehatan mental yang mendasarinya, banyak hal dapat menjadi pemicu atau penyebab kecemasan seseorang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai hal yang dapat menyebabkan kecemasan, dari faktor lingkungan hingga perubahan fisik dan emosional.
Melansir Health, berikut merupakan beberapa penyebab gangguan kecemasan:
Kecemasan bisa muncul saat seseorang khawatir tentang gejala fisik tertentu yang dianggap sebagai tanda masalah kesehatan serius, seperti sakit dada yang dianggap sebagai serangan jantung atau ruam kulit yang dipercaya sebagai tanda kanker.
Gejala fisik yang muncul pertama kali dan membuat seseorang merasa cemas tentang kesehatannya juga bisa menyerupai gejala kecemasan itu sendiri, seperti peningkatan denyut jantung, hiperventilasi, berkeringat, dan merasa lemah.
Baca juga: Mengenal Anxiety Disorder dan Jenis-jenisnya
Kecemasan juga bisa timbul dari kekhawatiran terhadap kesejahteraan orang yang kita cintai, termasuk keluarga dekat atau teman.
Orang mungkin khawatir tentang apa yang mungkin terjadi pada orang yang mereka cintai atau bagaimana mereka akan menghadapi situasi yang buruk jika itu terjadi.
Stres finansial, termasuk kekhawatiran tentang tabungan yang tidak mencukupi, utang yang membebani, atau ketidakpastian pekerjaan, dapat memicu kecemasan.
Uang sering kali dianggap sebagai sumber keamanan dan ketidakpastian keuangan bisa membuat seseorang merasa tidak aman secara emosional.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, orang dewasa harus mendapatkan setidaknya 7 jam tidur berkualitas baik per hari.
Tidak mendapatkan tidur yang cukup berkualitas dapat meningkatkan risiko kecemasan. Kurang tidur bisa menyebabkan peningkatan tingkat kecemasan pada individu, terlepas dari apakah mereka memiliki gangguan kecemasan atau tidak.
Kafein dan zat-zat perangsang lainnya dapat memperburuk gejala kecemasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan kemungkinan kecemasan dan serangan panik pada orang yang sensitif terhadapnya.
Baca juga: Mengenal Faktor Genetik dalam Gangguan Kecemasan
Beberapa obat-obatan, termasuk obat-obatan tertentu dan stimulan, dapat menjadi pemicu kecemasan. Misalnya, obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan ADHD atau narkolepsi, serta beberapa antidepresan, dapat memiliki efek merangsang yang memperburuk kecemasan.
Penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal pada Juni 2020 menunjukkan bahwa makan banyak karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko kecemasan.
Hal ini karena perubahan kadar glukosa darah yang cepat dan berulang, serta gula darah rendah yang berulang, telah dikaitkan dengan gangguan mood, termasuk kecemasan.
Dorongan untuk mencapai standar yang sangat tinggi dan takut akan kegagalan dapat memicu kecemasan. Perfeksionisme bisa menjadi pemicu yang tidak terduga dari kecemasan karena membuat seseorang terlalu khawatir tentang hasil yang sempurna.
Konflik atau ketidaksepakatan dalam hubungan dapat menjadi pemicu kecemasan, terutama jika itu melibatkan orang-orang yang dekat dengan kita. Khawatir tentang konsekuensi masa depan dari konflik dalam hubungan dekat bisa menyebabkan kecemasan.
Baca juga: 5 Penyebab Umum Seseorang Mengalami Gangguan Kecemasan
Overload informasi, terutama dari media sosial, juga bisa menjadi pemicu kecemasan. Terlalu banyak paparan terhadap berita yang menakutkan atau membaca terlalu banyak tentang topik yang memicu kecemasan bisa meningkatkan tingkat kecemasan seseorang.
Ketakutan terpisah dari orang yang dicintai adalah pemicu umum kecemasan, tidak hanya bagi anak-anak dan remaja, tetapi juga bagi orang dewasa.
Hal ini sering kali mendorong mereka untuk menghindari situasi di mana mereka harus terpisah dari figur yang mereka cintai, dan bahkan dapat menyebabkan gejala fisik seperti mimpi buruk atau ketegangan tubuh saat menghadapi perpisahan atau antisipasinya.
Kecemasan bisa muncul sebagai respons terhadap peristiwa bencana alam atau perubahan iklim yang terjadi secara global. Kekhawatiran akan peristiwa bencana dan perubahan lingkungan yang terkait dengan peristiwa tersebut dapat memicu stres dan kecemasan yang signifikan.
Ketidakmampuan untuk mengontrol situasi tertentu, terutama selama peristiwa besar seperti pandemi Covid-19, dapat menyebabkan kecemasan.
Merasa tidak mampu melindungi orang-orang yang kita cintai atau tidak bisa melakukan sesuatu untuk mengatasi situasi bisa membuat seseorang merasa sangat tidak nyaman dan cemas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.