Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Deteksi Dini Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini...

Kompas.com - 08/05/2024, 18:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ada sebelas pertanyaan yang dapat dipertanyakan oleh orangtua terhadap kondisi anak untuk mendeteksi lupus.

Daftar pertanyaan itu direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebagai panduan untuk para orang tua mewaspadai ancaman lupus pada anak.

"Untuk dapat mengenali penyakit lupus dengan lebih mudah, Ikatan Dokter Anak Indonesia memberikan suatu panduan yang bernama Saluri, periksa lupus sendiri," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi IDAI, DR. Dr. Reni Ghrahani Majangsari, SpA(K), MKes, dalam seminar virtual pada Selasa (7/5/2024).

Baca juga: 14 Tanda-tanda Lupus Neonatal yang Perlu Diperhatikan

Daftar pertanyaan untuk deteksi dini lupus pada anak

Berikut sebelas daftar pertanyaan untuk periksa lupus sendiri pada anak:

  • Apakah anak sering mengeluh persendiannya terasa sakit, nyeri, atau bengkak lebih dari tiga bulan?
  • Apakah jari tangaan dan/atau jari kaki anak Anda pucat, kaku, atau tidak nyaman saat dingin?
  • Apakah anak Anda pernah menderita sariawan lebih dari dua minggu?
  • Apakah Anda mengalami kelainan darah seperti anemia, leukositopenia, atau trombositopenia?
  • Pernahkah pada wajah anak Anda terdapat ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yang sayapnya melintang dari pipi ke pipi?
  • Apakah anak sering mengalami demam di atas 38° C dengan sebab yang tidak jelas?
  • Apakah anak Anda pernah mengalami nyeri dada selama beberapa hari saat menarik napas?
  • Apakah anak Anda sering merasa sangat lelah dan sangat lemas, bahkan setelah cukup beristirahat?
  • Apakah kulit anak Anda hipersensitif terhadap sinar matahari?
  • Apakah terdapat protein pada pemeriksaan urine anak Anda?
  • Pernahkan anak Anda mengalami serangan kejang?

Baca juga: IDAI: Lupus pada Anak Miliki Gejala Lebih Berat

"Bila Anda menjawab 'ya' untuk menimal empat pertanyaan, ada kemungkinan anak Anda terkena lupus. Segera konsultasikan dengan dokter terdekat," ujar Dr. Reni.

Ia mengatakan bahwa lupus adalah penyakit autoimun yang bersifat menahun, tidak menular, dan bukan termasuk penyakit kanker.

"Jika didiagnosis dan ditangani dini, maka usia harapan hidup penderita lupus akan baik, tidak berbeda dengan populasi pada umumnya," ujarnya.

Apalagi, pasalnya gejala penyakit lupus pada anak cenderung lebih berat dibanding pada orang dewasa dan keterlibatan organ yang lebih banyak.

"Umumnya, lupus terjadi pada pasien dewasa dan dari seluruh kasus ternyata hampir 20 persen penderitanya adalah anak-anak," ucapnya.

Belum lagi, etnis juga memengaruhi tingkat keseriusan dari penyakit lupus.

"Beberapa referensi menyebutkan populasi Asia cenderung manifestasinya lebih serius, lebih berat dibanding populasi Kaukasia," imbuhnya.

Baca juga: Tanda-tanda Lupus pada Anak dari Berbagai Sistem Organ

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau