Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Terima Laporan 3 Kasus MERS-Cov di Arab Saudi

Kompas.com - 09/05/2024, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber WHO

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapatkan laporan mengenai tiga kasus middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV), yang satu di antaranya menyebabkan kematian.

Melansir WHO pada Rabu (8/5/2024), Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi (KSA) melaporkan bahwa kasus tersebut ditemukan antara 10 hingga 17 April 2024.

Ketiga kasus MERS-Cov dialami oleh laki-laki asal Riyadh yang berusia antara 56 hingga 60 tahun dengan kondisi kesehatan penyerta. Ketiganya diidentifikasi bukanlah petuga kesehatan.

Baca juga: MERS (Flu Arab)

Ketiga kasus tersebut secara epidemiologis terkait dengan paparan di fasilitas layanan kesehatan di Riyadh, meskipun penyelidikan masih terus dilakukan untuk memverifikasi hal ini dan memahami jalur penularan penyakit.

Sejak awal tahun, total empat kasus dan dua kematian telah dilaporkan di Kerajaan Arab Saudi.

Pemberitahuan mengenai kasus MERS-Cov ini belum mengubah penilaian WHO terhadap status risiko penyakit ini secara keseluruhan, yang sekarang masih bersifat moderat baik di tingkat global maupun regional.

Kronologi tiga kasus MERS-Cov di Arab Saudi

  • Kasus pertama

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi yang diterima WHO, kasus pertama ditemukan pada seorang guru laki-laki dan seorang warga yang tinggal di Riyadh berusia 56 tahun.

Pada 29 Maret, ia menderita demam, batuk, pilek, dan nyeri badan.

Dengan keluhan kesehatan tersebut, ia mencari perawatan medis di ruang gawat darurat (UGD) sebuah rumah sakit di Riyadh pada 4 April, di mana kasus nomor tiga juga dirawat.

Kemudian, kasus nomor satu dirawat di bangsal, di mana dia berbagi kamar dengan kasus nomor dua.

Pada 6 April, ia dipindahkan ke Intensive Care Unit (ICU) untuk diisolasi dan diintubasi, diuji dengan reverse-transcriptase polimerase chain react (RT-PCR), dan dipastikan positif MERS-CoV.

Kasus nomor satu ini memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya, termasuk hipertensi dan gagal ginjal kronis yang memerlukan hemodialisis.

Tidak ada riwayat yang jelas mengenai paparan faktor risiko MERS-CoV.

Namun, ada kontak dekat, termasuk dengan 20 petugas kesehatan dan perawatan serta tujuh anggota rumah tangga, yang kemudian ditindaklanjuti.

Pada 7 April, kasus nomor pertama meninggal dunia.

Tak lama setelahnya ditemukan kasus kedua yang dialami oleh pria pensiunan yang berusia 60 tahun dan tinggal di Riyadh.

  • Kasus kedua

Pada 8 Maret 2024, ia dirawat di ICU di rumah sakit di Riyadh yang sama dengan kasus pertama.

Pada 31 Maret, dia dipindahkan ke bangsal, di mana dia kemudian berbagi kamar yang pernah ditempat oleh kasus MERC-Covid pertama pada 4 April.

Orang kedua ini memiliki keluhan demam pada 6 April dan dinyatakan positif MERS-CoV berdasarkan RT-PCR pada 8 April.

Dia memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya termasuk penyakit jantung dan perokok.

Karena tidak ada riwayat paparan terhadap unta, kasus ini diduga merupakan kasus terkait layanan kesehatan sekunder karena adanya kontak dengan kasus indeks, dan penyelidikan masih berlangsung.

Tindak lanjut terhadap 13 petugas kesehatan dan perawatan serta satu pasien telah selesai, tanpa ada kasus tambahan yang teridentifikasi hingga saat ini.

  • Kasus ketiga

Kasus ketiga adalah seorang pria berusia 60 tahun, pensiunan personel militer dan warga negara Saudi, yang tinggal di Riyadh.

Pada tanggal 4 April, ia pergi ke UGD rumah sakit yang sama di Riyadh, tempat kasus pertama juga dirawat.

Dia kemudian dirawat di bangsal (berbeda dengan bangsal yang dimiliki oleh kasus indeks dan kasus nomor dua) pada 5 April.

Dia mengalami sesak napas pada 10 April dan dipindahkan ke ICU pada 15 April. Ia dinyatakan positif MERS-CoV melalui RT-PCR pada hari yang sama.

Dia memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya termasuk gagal ginjal kronis yang memerlukan hemodialisis, tumor ganas (malignant), dan penyakit hati.

Tidak ada riwayat paparan terhadap unta yang teridentifikasi, dan seperti kasus kedua, ia diduga merupakan kasus terkait layanan kesehatan sekunder karena kontak dengan kasus indeks.

Tindak lanjut terhadap 14 petugas kesehatan sedang berlangsung, dan hingga saat ini tidak ada kasus tambahan yang teridentifikasi.

Pada 21 April 2024, kasus kedua dan ketiga tetap berada di ICU dan diintubasi masing-masing pada 9 April dan 18 April.

Baca juga: Sama-sama Virus Corona: Perbedaan SARS, MERS, dan Pneumonia Wuhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau