Kadar stres yang tinggi dapat menjadi penyebab lain rambut rontok parah. Saat stres, siklus pertumbuhan rambut mengalami telogen effluvium.
Pada fase telogen (istirahat) yang normal, rambut akan rontok dan tumbuh rambut baru dalam waktu 2-3 bulan. Sedangkan pada telogen effluvium, rambut baru tidak akan tumbuh dalam jangka waktu lama.
Rambut rontok juga bisa menjadi efek samping dari penggunaan obat-obatan tertentu, seperti yang digunakan untuk kanker, arthritis, depresi, masalah jantung, asam urat, dan tekanan darah tinggi.
Baca juga: 11 Kebiasaan Penyebab Rambut Rontok yang Jarang Disadari
Penyakit yang berhubungan dengan kelenjar tiroid, seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme, merupakan penyebab umum rambut rontok parah di seluruh tubuh.
Kerontokan tidak hanya terjadi di rambut di kepala, tapi juga di alis dan bagian tubuh lainnya.
Trauma fisik juga dapat membuat rambut Anda rontok parah, bahkan kerontokan bisa mencapai 50-75 persen dari jumlah rambut.
Trauma fisik ini bisa disebabkan karena kekerasan, kecelakaan, maupun operasi besar.
Salah satu kondisi autoimun, yaitu alopecia areata, membuat sistem imun tubuh menyerang folikel rambut, sehingga rambut di kepala dan seluruh tubuh mengalami kerontokan parah.
Kondisi autoimun lainnya juga dapat membuat rambut penderitanya rontok, bahkan tidak kembali tumbuh.
Baca juga: Kenapa Kemoterapi Menyebabkan Rambut Rontok?
Menjalani kemoterapi atau terapi radiasi di kepala dan leher dipastikan akan membuat sebagian besar atau seluruh rambut mengalami kerontokan. Namun, rambut ini akan kembali tumbuh setelah terapi selesai dilakukan.
Penyebab rambut rontok parah lainnya adalah berat badan yang turun dengan drastis.
Biasanya, rambut akan terus rontok parah sampai 6-12 minggu setelah berat badan turun. Ini karena tubuh kekurangan nutrisi yang dibutuhkan rambut.
Bahan kimia keras yang terdapat di cat pewarna rambut serta di cairan pelurus atau pengeriting rambut yang digunakan terlalu sering, dapat merusak batang rambut dan folikel rambut.
Akibatnya, rambut akan rontok parah dan tidak tumbuh lagi, jika folikel rambut rusak permanen.
Baca juga: Cara Terbaik untuk Menghentikan Rambut Rontok
Dalam beberapa kasus, rambut rontok berlebihan tidak membutuhkan pengobatan khusus.