Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Kafein Berpengaruh pada Jantung? Berikut Penjelasan Ahli...

Kompas.com - 08/06/2024, 08:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kafein adalah stimulan sistem saraf pusat yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan menghilangkan kantuk. Namun, apakah kafein berpengaruh pada jantung?

Ya, kafein yang terdapat pada kopi, teh, coklat, atau makanan lain dapat memberi efek atau pengaruh pada kesehatan jantung.

Salah satu pengaruh kafein pada jantung yaitu mengakibatkan jantung berdebar atau gangguan irama jantung.

Untuk lebih jelasnya, simak efek kafein pada jantung menurut ahli berikut.

Baca juga: Batas Aman Konsumsi Kafein Per Hari yang Perlu Diperhatikan

Apakah kafein berpengaruh pada jantung?

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Alexandra Gabriella, Sp.J.P FIHA menjelaskan, mengonsumsi kafein bisa mengakibatkan irama jantung menjadi cepat atau aritmia.

Hal itu karena kafein mengandung zat simpatomimetik yang memicu kenaikan tekanan darah.

“Kafein itu membawa agen simpatomimetik, artinya dia memang sebenarnya ditemukan zat untuk memicu saraf simpatis yang memicu tubuh kita tensi tinggi, detak bertambah jadi cepat,” kata dokter Gabriella dikutip dari Antara, Jumat (7/6/2024).

Karena efek tersebut, Gabriella menyarankan untuk orang dengan riwayat darah tinggi dan dengan gangguan irama jantung atau aritmia sebaiknya hindari konsumsi kafein terlalu sering.

Jika tidak memiliki riwayat masalah aritmia, sebaiknya mengonsumsi kafein secukupnya dan untuk menghilangkan kantuk saja.

Selain kafein, faktor lain yang dapat memengaruhi irama jantung yaitu stres.

Dokter Gabriella mengatakan, stres bisa memicu gangguan irama jantung menjadi cepat atau aritmia karena hormonal.

“Jadi kalau ada gangguan hormonal itu juga bisa menyebabkan gangguan detak jantungnya jadi cepat atau aritmia, salah satu yang memicu kalau stres memicu detang jantung tambahan,” katanya.

Baca juga: Berapa Lama Efek Kafein dalam Tubuh Akan Hilang? Ini Penjelasannya…

Gabi mengatakan hormon diproduksi dari dalam tubuh dan akan mengalir keseluruh tubuh melalui darah dari jantung.

Hormon yang tidak stabil karena stres dapat mengganggu kelistrikan di jantung dan mengakibatkan detak jantung menjadi tidak stabil dan terasa ada detak tambahan yang tidak wajar.

Lebih lanjut, dokter Gabriella mengatakan irama jantung yang sehat dan normal adalah 60-100 kali per menit.

Jika irama jantung terasa lebih cepat dan ada detak tambahan yang tidak teratur maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG) atau memeriksa kelainan hormon pada tubuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau