KOMPAS.com - Ayah dan bunda tentu merasa cemas saat kepala anak terasa lebih panas dari suhu normal. Namun, hindari terburu-buru memberi obat penurun panas, karena kondisi tersebut belum tentu disebabkan oleh demam atau infeksi tertentu.
Panas pada kepala anak, tetapi bagian tubuh lain bersuhu normal bisa saja dipicu oleh sengatan sinar matahari setelah si kecil melakukan aktivitas outdoor.
Panas di bagian kepala juga dapat terjadi akibat penggunaan topi atau penutup kepala yang bahannya terlalu tebal.
Selain itu, imunisasi atau vaksinasi juga memberi efek panas pada kepala anak. Namun, biasanya suhu akan kembali normal dengan atau tanpa memberikan obat penurun panas kepada sang buah hati.
Kendati demikian, orang tua perlu khawatir jika suhu tidak kunjung turun. Panas pada kepala anak bisa saja menandakan kondisi serius, seperti infeksi saluran kemih dan pneumonia.
Artikel ini akan mengulas cara menurunkan panas pada kepala anak yang mungkin dapat bermanfaat bagi ayah dan bunda.
Mengatasi panas pada kepala anak bisa diupayakan dengan cara alami maupun pengobatan, seperti:
Panas di kepala anak bisa terjadi karena kelelahan dan cuaca di siang hari.
Untuk meredakannya, Anda dapat membawa si kecil ke ruangan yang sejuk untuk beristirahat.
Ayah dan ibu dapat melepas topi, jaket, atau pakaian tebal yang dikenakan si kecil agar suhu kembali normal.
Pasrikan juga anak memakai pakaian yang nyaman dan menyerap keringat.
Cara menurunkan panas pada kepala anak berikutnya yaitu mengompres dengan air hangat.
Meskipun berpotensi menaikkan suhu, air hangat bisa membantu mengendurkan otot yang tegang sehingga anak merasa lebih rileks.
Sementara, penggunaan kompres dingin kurang efektif karena bisa memicu sakit kepala dan membuat kurang nyaman.
Dorong si kecil untuk tetap mencukupi cairannya demi mencegah dehidrasi saat mengalami kenaikan suhu tubuh.