KOMPAS.com - Berpikir positif memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan kita secara keseluruhan.
Ini bukan sekadar filosofi, tetapi telah didukung oleh penelitian ilmiah dan praktik medis.
Ketika kita melatih diri untuk berpikir positif, kita cenderung lebih optimistis dalam menghadapi tantangan dan mengatasi stres.
Ini tidak hanya membuat kita merasa lebih bahagia secara emosional, tetapi juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh kita, sehingga membuat kita lebih tahan terhadap penyakit.
Baca juga: 24 Ciri Orang Berpikir Positif, Apa Saja?
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, berpikir positif telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Sementara itu, dilansir dari Mayo Clinic, berpikir positif dapat meningkatkan umur harapan, mengurangi tingkat depresi, dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang berpikir positif cenderung memiliki pola tidur yang lebih baik, makan lebih sehat, dan lebih aktif.
Berpikir positif juga memainkan peran penting dalam menghadapi tantangan hidup.
Sikap positif dapat membantu mengatasi rasa sakit kronis, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang mengalami penyakit serius.
Ini menunjukkan bahwa berpikir positif bukan hanya tentang melihat segala sesuatu dari sisi yang baik, tetapi juga tentang bagaimana kita merespons dan menyesuaikan diri dengan tantangan hidup dengan cara yang sehat dan produktif.
Baca juga: 5 Cara Menumbuhkan Berpikir Positif dalam Diri
Meskipun mengubah pola pikir tidak selalu mudah, ada beberapa langkah praktis yang dapat diambil untuk melatih otak kita menjadi lebih positif.
Di antaranya adalah melakukan meditasi dan relaksasi, mencari dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman, serta mengalihkan perhatian dari pemikiran negatif ke hal-hal yang membuat kita bahagia dan bersyukur.
Baca juga: 5 Tips untuk Berpikir Positif dan Lebih Optimistis dalam Hidup
Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.