KOMPAS.com – Risiko seorang wanita terkena serangan jantung akan meningkat seiring pertambahan usianya. Perubahan hormonal yang dialami adalah faktor utamanya, terutama sebelum dan setelah menopause.
Di tahun 2020, Asosiasi Jantung Amerika mengelompokan menopause sebagai faktor risiko individual terjadinya penyakit jantung.
“Wanita yang mengalami transisi menjelang menopause akan mengalami banyak perubahan fisik. Tubuh mereka memproduksi lebih sedikit estrogen, terjadi penumpukan lemak di perut,” kata profesor epidemiologi Samar El Khoudary.
Saat menopause, kadar hormon estrogen akan merosot tajam padahal estrogen membantu pembuluh darah tetap rileks dan terbuka. Dengan berkurangnya estrogen maka kolesterol akan lebih mudah menempel dan bertumpuk di dinding arteri.
“Pembuluh darah pun jadi lebih tipis dan kaku. Semua perubahan selama menopause itu akan meningkatkan risiko penyakit jantung,” imbuhnya.
Baca juga: Gejala Menopause Seperti Apa? Berikut Penjelasannya...
Penyakit jantung adalah salah satu penyebab kematian utama pada wanita. Dibandingkan dengan pria, kejadian penyakit jantung pada wanita muncul beberapa tahun lebih lama. Meski begitu sebagian besar wanita tidak menyadari faktor risiko ini.
Selain karena penumpukan arteri, gejala serangan panas (hot flashes) yang dialami menjelang menopause juga akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.
Menopause biasanya terjadi di usia 50-55 tahun. Seorang wanita dianggap mengalami menopause premature jika terjadi sebelum usia 40 tahun, dan menopause dini pada usia 40-45 tahun.
Wanita yang mengalami menopause alami di usia di atas 50 tahun memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya menopause dini antara lain kesehatan kardiovaskular yang buruk selama masa reproduksi, kebiasaan merokok, dan kemungkinan faktor genetik.
Kepala ilmu pencegahan penyakit, Dr.JoAnn Manson mengatakan, upaya pencegahan penyakit kardiovaskular yang dilakukan pada tahun-tahun menjelang menopause akan berdampak positif.
“Upaya pencegahan yang bisa dilakukan termasuk tidak merokok, aktif secara fisik, punya pola makan sehat, menjaga berat badan tetap normal, serta mengontrol kadar kolesterol, gulad arah, dan tekanan darah secara rutin,” katanya.
Baca juga: 18 Penyebab Kolesterol Tinggi pada Wanita, Termasuk Stres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.